Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Blora - Adanya Keraton Agung Sejagad di Purworejo membuat Keraton Djipang yang ada di wilayah Desa Jipang, Kecamatan Cepu, kabupaten Blora, ramai diberitakan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menyebut aktivitas Keraton Djipang yang ada di wilayah Desa Jipang Kecamatan Cepu, Blora, hanya ada pada waktu-waktu tertentu saja. Hal ini tidak sama seperti yang terjadi di Purworejo, Keraton Djipang sudah menjadi warisan cagar budaya.
Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, menjelaskan bahwa Keraton Djipang yang ada di wilayah Desa Jipang Kecamatan Cepu, Blora, seperti yang disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo, itu sekadar melestarikan nilai-nilai budaya.
"Setahu kami di sana ada aktivitas jika ada kegiatan saja. Jika tidak ya biasa tak beda dengan desa lain," ujar Wakil Bupati Blora, Jumat (17/01).
Arief Rohman menambahkan bahwa beberapa tahun lalu Keraton Djipang tersebut memang sempat muncul ke masyarakat ketika menggelar kirab budaya atau gelar budaya.
ADVERTISEMENT
"Keraton Djipang mengadakan kayak festival kirab, namun kirab tersebut memperkenalkan bahwa di Jipang dulu pernah ada kerajaan," katanya menerangkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Blora, Slamet Pamuji, menjelaskan bahwa pada taun 2016, memang pernah ada kirab budaya, yang tokonya Barik Barlian.
"Hanya saja Pak Barlian ini orang Sumatera. Dan saat itu beberapa warga, anak sekolah diajak, namun mereka bukan pengikut, mereka hanya peserta kirab, kirabnya juga menampilkan budaya-budaya Djipang," ujar Slamet.
Slamet menambahkan Djipang sendiri merupakan Kadipaten pada saat masa Arya Penangsang, saat itu pergantian dari Demak ke Pajang .
"Dan dia (Barik Barlian) merasa keturunan dari Arya Penangsang, walaupun Arya Djipang tidak punya anak, mungkin keponakan atau kerabatnya, namun pada saat itu kita (Pemkab) tidak begitu merespons, tapi karena Pak Bupati kebijakannya kita ini NKRI, jadi ikut acara berlangsung," tutur Slamet menambahkan.
ADVERTISEMENT
Slamet juga menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu ada acara di TMMI yang juga terkait budaya Keraton Djipang.
"Tapi pada saat itu kami tidak sempat hadir. Pada intinya kami hanya menguri-nguri budaya," katanya.
Slamet juga menerangkan bahwa selama itu untuk menguri nguri budaya, tentu juga tidak ada masalah.
"Kami juga merenovasi makam yang merupakan makam petilasan Djipang, saya pikir tak ada masalah, kecuali ada raja baru dan lainnya, itu yang masalah, tapi kalau menguri-nguri tak ada masalah," tuturnya.
Saat ini di wilayah Blora dalam kondisi kondusif, warga di sekitar Jipang dan Cepu juga beraktifitas seperti biasa. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com
ADVERTISEMENT