Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Bangun Ekosistem Riset, Wahono-Nurul Bakal Bentuk BRIDA di Bojonegoro
26 Oktober 2024 14:10 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono-Nurul Azizah bakal membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) untuk membangun ekosistem riset di Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut didasari karena selama ini riset atau penelitian belum menjadi perihal penting dalam pengambilan kebijakan publik di Bojonegoro. Padahal, program pembangunan daerah, harusnya berdasar riset yang jelas.
Keberadaan BRIDA, dianggap penting karena mampu membantu kepala daerah dalam koordinasi, sinkronisasi, dan pengembangan, serta inovasi kebijakan di lingkup Pemerintah Daerah yang terintegrasi dengan BRIN. Seperti relasi antara BAPPEDA dengan BAPPENAS.
Akademisi dan Direktur Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro, Sri Minarti mengatakan bahwa secara umum, ekosistem riset di Bojonegoro bisa dibilang masih rendah, bahkan masih terkesan formalitas belaka. Karena itu, menurut dia, pembangunan ekosistem riset di Bojonegoro harus dimulai. Tentu, dengan format yang serius.
"Budaya riset sangat penting, karena itu harus dibangun," kata Sri Minarti. Sabtu (26/10/2024).
ADVERTISEMENT
Senada dengan itu, Pengamat sosial dari Bojonegoro Institute, Joko Purwanto mengatakan, keberadaan Badan Riset menjadi bagian penting bagi perkembangan sebuah kota maju. Sebab, hasil data riset menjadi acuan penting dalam pengambilan kebijakan, sehingga implementasi kebijakan tidak terkesan ngawur dan tanpa perhitungan matang.
"Keberadaan Badan Riset sangat penting karena menjadi acuan kebijakan pemerintah," kata Joko Purwanto.
Anggota Tim Pemenangan Setyo Wahono-Nurul Azizah tersebut menjelaskan, sejauh ini Bojonegoro belum memiliki Badan Riset yang serius. Pernah ada Dewan Riset, tapi hanya sekadar formalitas dan tanpa hasil riset apa pun.
Karena itu, menurut dia, jika nanti Paslon Setyo Wahono-Nurul Azizah terpilih, pihaknya memastikan bakal membentuk Badan Riset dan Inovasi di Bojonegoro.
Lebih jauh Joko menjelaskan, Badan Riset harus punya peran dan tugas yang jelas. Harus diisi orang-orang yang memiliki komitmen dan ahli dalam riset yang dibidangi.
ADVERTISEMENT
Dia mencontohkan, BRIDA harus diisi figur memiliki spesialisasi keahlian dalam bidang masing-masing. Misalnya bidang sosial, ekonomi, sejarah kebudayaan, hingga sains dan teknologi.
"Mereka ditugasi melakukan riset, dan wajib menghasilkan hasil riset. Sehingga dari hasil riset itu, bisa dijadikan acuan kebijakan dalam pembangunan," tutur Joko.
Pasangan calon Setyo Wahono-Nurul Azizah, dalam program unggulannya memang telah menyiapkan pembangunan ekosistem penelitian melalui keberadaan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) sebagai bagian penting dari acuan pengambilan kebijakan publik.
Selain itu, BRIDA juga ditujukan untuk mengembangkan inovasi dan transformasi pembangunan daerah.
"BRIDA tak boleh sekadar formalitas dan nama, tapi harus diisi orang-orang yang ahli dalam bidangnya, sekaligus bisa ditarget hasil riset," kata Setyo Wahono, calon bupati yang berpasangan dengan Nurul Azizah tersebut. (red/imm)
ADVERTISEMENT
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com