Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Berusia 115 Tahun, Mbah Sastro Surip Jadi Manusia Tertua di Blora
12 September 2022 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Blora - Seorang pria warga Desa Plantungan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bernama Sastro Surip, diyakini menjadi manusia tertua di Kabupaten Blora.
ADVERTISEMENT
Mbah Sastro Surip ini usianya diperkirakan mencapai 115 tahun, meski berdasarkan data administrasi kependudukan atau pada kartu tanda penduduk (KTP), tanggal kelahirannya tertulis 1 Juli 1919. Namun, data tersebut diyakini tidak sesuai dengan tanggal kelahiran Mbah Sastro Surip yang sebenarnya.
Menurut pengakuannya, Mbah Sastro Surip sudah lahir saat proses pembangunan waduk Tempuran, Blora, yang dibangun tahun 1913 hingga 1914.
Ditemui di rumahnya, Mbah Sastro Surip yang kini berusia lebih dari 100 tahun masih cukup kuat untuk beraktivitas. Ia juga masih memiliki pendengaran yang cukup baik. Tak hanya itu, pria yang hidup sebatang kara ini tutur bahasanya juga masih fasih saat diajak berkomunikasi.
Kepada awak media ini, Mbah Sastro Surip mengaku saat Waduk Tempuran dibangun pada tahun 1913 hingga tahun 1914, dirinya sudah lahir. Meski saat itu masih anak-anak namun dirinya mengetahui proses pembangunan waduk tersebut, sehingga usia Mbah Sastro saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 115 tahun.
ADVERTISEMENT
"Dulu waktu pembangunan Waduk Tempuran saya sudah lahir," ujarnya. Minggu (11/09/2022).
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Plantungan, Kecamatan Blora, Endang Susana, menjelaskan bahwa Mbah Sastro tercatat sebagai warga tertua di desanya yang saat ini berusia di atas 100 tahun.
"Untuk usia sesungguhnya mesti lebih dari itu, karena waktu Belanda buat Waduk Tempuran itu pada tahun 1914, beliau sudah membantu mencari rumput," tutur Kades Plantungan, Endang Susana.
Kades mengungkapkan bahwa Mbah Sastro Surip sebelumya memiliki lima orang istri, namun saat ini tinggal seorang istri yang masih hidup dan memilih tinggal bersama keponakan.
"Untuk kebutuhan sehari-hari Mbak Sastro melakukan aktivitas sendiri, seperti menggarap lahan pertanian dan memasak atau membuat makan." kata Kades Plantungan, Endang Susana. (teg/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com