Konten Media Partner

Bojonegoro Bakal Menjadi Role Model ‘Keluarga Samawa’

16 Oktober 2024 12:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto saat beri sambutan dalam acara seleksi penilaian terhadap Keluarga Samawa (sakinah, mawadah, warahmah) di Gedung Angling Dharma, Selasa (15/10/2024) (Aset: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto saat beri sambutan dalam acara seleksi penilaian terhadap Keluarga Samawa (sakinah, mawadah, warahmah) di Gedung Angling Dharma, Selasa (15/10/2024) (Aset: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Masih tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan pernikahan anak (pernikahan dini) di Kabupaten Bojonegoro, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berinisiasi melakukan seleksi penilaian terhadap Keluarga Samawa (sakinah, mawadah, warahmah).
ADVERTISEMENT
Penilaian Keluarga Samawa tersebut sebagai upaya menurunkan angka kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan pernikahan dini. Dan konsep pemilihan keluarga samawa ini akan dijadikan role model, di mana pemilihan keluarga samawa ini di Jawa Timur baru ada di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam kegiatan yang digelar di Gedung Angling Dharma, Selasa (15/10/2024) tersebut, Pemkab Bojonegoro, dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3KB) berkolaborasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro dan Dewan Masjid Kabupaten Bojonegoro.
Hadir dalam penilaian tersebut Penjabat Bupati Bojonegoro Adriyanto, yang sekaligus membuka acara, perwakilan Kantor Kemenag Bojonegoro, Kepala Dinas P3AKB, dan Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Bojonegoro.
Sementara untuk peserta terbagi menjadi tiga zonasi, yaitu kecamatan wilayah timur, tengah, dan barat, di mana sebelumnya sudah dilakukan seleksi penilaian di tingkat desa dan kecamatan.
ADVERTISEMENT
Acara seleksi penilaian terhadap Keluarga Samawa (sakinah, mawadah, warahmah) di Gedung Angling Dharma, Selasa (15/10/2024) (Aset: Istimewa)
Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro Heru Sugiharto mengatakan bahwa keluarga sakinah, mawadah, warahmah merupakan institusi yang penting dalam upaya mencegah kekerasan dan perkawinan anak, di mana angka kejadian kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan perkawinan anak di Kabupaten Bojonegoro mengalami penurunan, namun masih tergolong tinggi.
“Melalui penilaian dan program Keluarga Samawa ini, bertujuan untuk mewujudkan keluarga samawa sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga serta menekan angka kekerasan dalam rumah tangga dan perkawinan anak.” tutur Heru Sugiharto.
Menurut Heru, ada beberapa kriteria yang menjadi poin penting dalam penilaian, di antaranya pemahaman dan pengamalan ajaran agama islam, pemahaman dan pengamalan kehidupan berbangsa, perkawinan dan kehidupan rumah tangga, serta pengetahuan umum.
ADVERTISEMENT
“Nantinya tim penilai akan menilai dan akan di ambil juara 1, 2, dan 3 terbaik, yang kemudian penyerahan hadiah akan dilaksanakan bersamaan dengan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke-347,” tutur Heru Sugiharto.
Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto sangat mengapresiasi langkah tersebut sebagai semangat memberikan pembinaan kepada masyarakat untuk mencegah atau mengatasi kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, maupun pernikahan dini.
“Selamat kepada bapak-ibu semua yang berhasil membangun keluarga samawa dan terpilih di tiga wilayah, sehingga menjadi contoh yang baik di masyarakat. Sakinah, mawadah, warahmah mudah disebutkan namun susah dipraktikkan," tutur Pj Bupati Adriyanto.
Dengan terselenggaranya penilaian Keluarga Samawa ini Pj Bupati Adriyanto berharap semua keluarga bisa semakin rukun, sehingga masyarakat di Bojonegoro semakin baik dengan keluarga yang semakin kuat.
ADVERTISEMENT
Pj Bupati Adriyanto menuturkan bahwa dengan terpilihnya tiga juara keluarga samawa nanti, ini akan dijadikan role model, di mana pemilihan keluarga samawa ini di Jawa Timur baru ada di Kabupaten Bojonegoro.
“Ini suatu ikhtiar kita bersama Kantor Kemenag, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan untuk terus melakukan pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya menghindari pernikahan dini. Tentunya juga memperkuat keluarga sehingga bisa menekan tingkat perceraian di Bojonegoro.” kata Pj Bupati Adriyanto. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com