Konten Media Partner

Cabup-Cawabup Bojonegoro, Setyo Wahono-Nurul Azizah akan Bentuk Dana Abadi Migas

9 November 2024 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Tim Pemenangan Paslon Setyo Wahono-Nurul Azizah, Joko Purwanto, saat beri keterangan. (Aset": Istimewa).
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Tim Pemenangan Paslon Setyo Wahono-Nurul Azizah, Joko Purwanto, saat beri keterangan. (Aset": Istimewa).
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah akan membentuk Dana Abadi Migas.
ADVERTISEMENT
Program ini merupakan strategi jangka panjang untuk pembangunan berkelanjutan pasca sumber Migas habis dieksploitasi.
Untuk diketahui, Kabupaten Bojonegoro hari ini memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) besar Rp 8,2 triliun. Dana tersebut ditopang oleh dana bagi hasil (DBH) Migas. Namun, harus disadari, pendapatan dari Migas ini akan terus berkurang seiring turunnya produksi.
Produksi minyak di Bojonegoro sekarang ini di kisaran angka 140 ribu barel per hari (Bph), dari sebelumnya menyentuh level 230 ribu Bph pada medio 2019-2021. Produksi tersebut menyumbang 30 persen produksi minyak nasional.
Menyadari potensi sumber daya alam Migas yang dimiliki Bojonegoro saat ini merupakan sumber daya tidak terbarukan (non-renewable), maka Paslon Bupati dan Wakil Bupati, Setyo Wahono-Nurul Azizah menyiapkan strategi jangka panjang untuk mewujudkan keberlanjutan pembangunan Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
“Agar Bojonegoro tidak jatuh miskin lagi pada saat Migas habis, maka Paslon Wahono-Nurul berkomitmen membentuk Dana Abadi Migas,” ucap Joko Purwanto, Tim Pemenangan Paslon Setyo Wahono-Nurul Azizah. Sabtu (09/11/2024).
Menurut Joko, 64 persen pendapatan Kabupaten Bojonegoro saat ini berasal dari DBH Migas yang diterima dari pemerintah pusat.
"Jadi APBD Bojonegoro sangat bergantung dari pendapatan DBH Migas. Padahal ini (Migas) sumber daya tak terbarukan," ujarnya.
Karena itu, lanjut Joko, diperlukan menyiapkan strategi kebijakan jangka panjang agar Bojonegoro tetap dapat melakukan pembangunan berkelanjutan, meskipun sumber Migas telah habis karena dikuras terus menerus.
Joko menegaskan, pembentukan Dana Abadi Bojonegoro ini juga untuk mewujudkan keadilan distribusi sumber daya alam Migas untuk generasi Bojonegoro yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Dana Abadi Migas, tambah Joko, diperuntukkan pembangunan sumber daya manusia (SDM), karena hingga saat ini indeks pembangunan manusia (IPM) Bojonegoro masih rendah. Berada di perangkat 26 dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur.
"Dari sebagian kecil pendapat Migas yang diterima Bojonegoro disisihkan, diinvestasikan dan dikelola untuk pengembangan sumber daya manusia Bojonegoro," kata Joko Purwanto.
Sementara Cabup Setyo Wahono menyampaikan, pembentukan Dana Abadi Migas ini agar pendapatan dari Migas tidak hanya dirasakan oleh masyarakat sekarang, tetapi juga bisa dinikmati generasi yang akan datang.
Oleh karena itu, sebagian pendapatan dari DBH Migas yang diterima Bojonegoro, nantinya akan ditabung. Dana ini untuk pembangunan kualitas SDM lintas generasi Bojonegoro seperti pemberian beasiswa berkelanjutan.
"Ini untuk menjaga keberlanjutan pembangunan daerah pasca Migas turun atau habis. Melalui cara ini, kita ingin keberadaan Migas bisa menjadi berkah, bukan kutukan," tutur Cabup asli Bojonegoro dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini.
ADVERTISEMENT
Setyo Wahono menegaskan, Dana Abadi Migas akan dikelola secara terbuka, transparan, dan akuntabel. Masyarakat bisa dengan mudah mengakses pengembangan Dana Abadi Migas secara realtime pada sistem informasi yang disediakan.
"Mulai dari dana digunakan untuk apa saja, diinvestasikan ke mana saja, semua terbuka dan transparan," kata adik Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno ini. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com