Cerita 2 Mahasiswi asal Blora yang Lulus dengan Predikat Cum Laude

Konten Media Partner
19 Mei 2022 19:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Endang Susanti dan Siti Rohwati, saat hadiri undangan Bupati di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Kamis (19/05/2022) (foto: dok istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Endang Susanti dan Siti Rohwati, saat hadiri undangan Bupati di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Kamis (19/05/2022) (foto: dok istimewa)
ADVERTISEMENT
Blora - Dua mahasiswa asal Kabupaten Blora, lulus dengan predikat terbaik (cum laude) dari kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Endang Susanti, gadis asal Desa Sempu, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, mahasiswi Program Studi Pemikiran Politik Islam yang meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,89, dan Siti Rohwati, asal Desa Kepoh Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, mahasiswi Program Studi Pengembangan Islam yang mendapat indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,83.
Endang Susanti saat diundang Bupati Blora di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kamis (19/05/2022), mengaku dirinya tak menyangka menjadi wisudawan terbaik dalam wisuda periode ke-31 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus pada Sabtu (14/5/2022) lalu, mengingat keterbatasan ekonomi yang ia alami selama menempuh kuliah tersebut.
Endang Susanti, mengaku untuk meraih prestasi tersebut harus ia lewati dengan ekstra belajar. Pasalnya ia merupakan mahasiswa yang menjalani proses perkuliahan secara daring atau online.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, senang sekali bias membahagiakan orang tua. Saya juga tidak menyangka bisa diundang Pak Bupati ke Rumah Dinas ini. Tentu suatu kehormatan bagi kami berdua,” ucap Endang Susanti.
Menurutnya, kondisi Desa Sempu yang berada di ujung selatan Kabupaten Blora itu tidak didukung dengan akses internet yang bagus. Meski begitu, beragam prestasi berhasil ia dapatkan. Puncaknya, ia dapatkan beasiswa dari Bank Indonesia.
“Setiap perkuliahan daring aku ya naik perbukitan dulu. Soalnya, di rumah sana itu sulit akses internetnya. Setiap kerjakan tugas ada kuliah online ya naik ke bukit dulu, dengan dibantu bapak untuk mengantar mencari sinyal yang bagus," ujarnya.
Endang Susanti mengaku perjuangan untuk sampai seperti sekarang ini tidaklah mudah. Sejak kuliah pada 2018 lalu, setiap seminggu sekali ia harus pulang ke rumah untuk membantu orang tuanya.
ADVERTISEMENT
“Saya memilih di Kudus karena saat kuliah sering balik rumah untuk membantu orangtua. Karena jarak Kudus dan Blora kebetulan juga jaraknya tidak terlalu jauh," kata Santi.
Bupati Blora H Arief Rohman, saat berbincang dengan Endang Susanti dan Siti Rohwati, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Kamis (19/05/2022) (foto: dok istimewa)
Di tempat yang sama, Siti Rohwati, sebagai anak seorang buruh tani ini harus berjuang keras untuk belajar. Bahkan waktu masih SD, saat musim hujan orang tuannya harus mengendongnya menuju sekolah lantaran kondisi jalan yang rusak.
“Orang tua saya buruh tani, lahan sawah waktu itu juga tidak punya, waktu itu beli sepatupun susah, namun saya terus berjuang dan selalu berusaha memberikan yang terbaik,” kata Siti Rohwati.
Siti Rohwati menceritakan saat usia SD ia ingin mondok. Untuk itu dirinya harus meyakinkan orangtua, hingga akhirnya orang tua yang saat itu punya seekor sapi rela dijual agar Siti bisa mondok.
ADVERTISEMENT
“Saat sudah di pondok, Alhamdulillah rezeki orang tua ngalir, usai SMP hingga SMA akhirnya memutuskan untuk mondok lagi,” tutur Siti Rohwati.
Saat memasuki masa kuliah, ia ditanya orang tuanya, apakah mau kuliah atau tidak. Ia menjawab ingin meneruskan ke jenjang lebih tinggi.
“Dari situ saya sugguh-sungguh dan membuat bapak ibu semangat, bahkan saat mengikuti tes selama tiga hari di tiga tempat yaitu di IAIN Walisongo Kudus, IAIN Walisongo Salatiga, dan UIN Walisongo Semarang,diantar sama bapak naik motor. Dari tiga itu dua diantaranya diterima, namun akhirnya setelah tanya orang tua dipilihlah IAIN Kudus,” ucap Siti Rohwati.
Saat memasuki kuliah, perjuangannya untuk memberikan yang terbaik bagi kedua orang tua terus ia lakukan, bahkan di awal masuk kuliah mulai semester satu sampai dengan semester dua, ia harus berhemat lantaran terhambat untuk uang saku.
ADVERTISEMENT
“Saat awal kuliah, ibu jualan nasi jagung keliling desa. Dari kerja keras dan doa orang tua, Alhamdulillah di semester tiga saya mendapatkan beasiswa,” tuturnya.
Siti berharapan untuk anak-anak desa jika mempunyai keinginan bisa sungguh-sungguh dan terus berusaha agar cita cita itu tercapai.
"Saya ingin menjadi motivasi generasi muda utamanya di Desa Kepoh, karena di sana pendidikannya masih minim. Mereka harus tahu pentingnya sebuah pendidikan terlebih untuk seorang perempuan, tidak hanya di rumah saja, namun bisa lebih memanfaatkan potensinya,” tutur Siti Rohwati.
Sementara itu, Bupati Blora H Arief Rohman mengapresiasi kegigiah dan kesungguhan dua mahasiswa yang berasal dari pelosok desa namun tetap berprestasi ini.
“Mbak Sinta ini rumahnya Sempu, ia harus mencari sinyal saat belajar dan ini perjuangan juga. Selain itu Siti ini orang tuanya petani buruh tani dari Desa Kepoh, desanya di tengah hutan. Kita terharu sekali. Ini tentu menjadi inspirasi bagi kita semua, bagi adik-adik yang masih belajar untuk terus bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu,” ucap Bupati Arief Rohman.
ADVERTISEMENT
Bupati mendorong untuk anak-anak SMA bisa berprestasi seperti ini, sehingga ketika nanti akan bantu dalam mencarikan besiswa.
“Untuk saat ini kami akan bantu mencarikan beasiswa untuk keduannya, namun sambil jalan keduanya nanti kami minta untuk magang di Pemkab Blora membantu kami,” tuturnya.
Terkait kedua mahasiswa yang baru lulus dan berprestasi ini, Bupati mengaku nantinya akan membantu mencarikan jalan beasiswa agar mereka nantinya bisa melanjutkan kuliah lagi.
“Sambil mencari-cari, nanti kami minta mereka ini untuk menguasal tofel-nya. Kami harap nanti mereka bisa dapat beasiswa di PTN atau PTS terbaik, tidak hanya di Indonesia tapi kalau bisa di luar negeri, sehingga bisa menjadikan semangat yang lain, bahwa dari desa bisa kuliah di luar negeri,” tutur Bupati. (teg/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com