Konten Media Partner

Desa Miliarder di Tuban Diserbu Sales

18 Februari 2021 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah sales yang datang ke Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, untuk menawarkan produk. (foto: ayu/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah sales yang datang ke Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, untuk menawarkan produk. (foto: ayu/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Tuban - Munculya miliarder desa, di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, usai menerima uang ganti rugi pembebasan lahan untuk pembangunan Kilang New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban, mengundang perhatian banyak pihak, salah satunya awak media.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak hanya awak media saja yang datang di desa miliarder tersebut, belasan sales dari berbagai produk baik dari Kabupaten Tuban maupun dari kota-kota lain di Jawa Timur, termasuk dari luar Jawa Timur.
Belasan sales yang menyerbu desa miliarder tersebut meliputi sales mobil, sales motor, sales properti seperti perumahan dan tanah kavling, sejumlah bank, hingga sales trading atau investasi lainnya.
Supervisor Patraland Amarta Yogyakarta, Maria Evi Trisnasari, saat beri keterangan di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. (foto: ayu/beritabojonegoro)
Supervisor Patraland Amarta Yogyakarta, Maria Evi Trisnasari mengatakan, dirinya bersama tim sengaja dikirim oleh pihak menejemen untuk memasarkan produk properti apartemen dan rumah ke kampung miliarder tersebut.
"Kami tahu informasi kampung miliarder ini dari berita. Sehingga menejemen mengirim kita kesini untuk mempromosikan produk properti dari perusahaan kita," kata Maria Evi. Kamis (18/02/2021).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menawarkan produk properti, Maria juga ingin dapat mengedukasi masyarakat agar mereka yang sudah menerima uang dapat digunakan membeli produk yang menguntungkan. Seperti halnya apartemen yang dapat digunakan untuk investasi jangka panjang.
"Memang secara mindset masyarakat sekitar harus kita edukasi lebih dulu. Melalui produk kami ini uang mereka dapat diinvestasikan dengan produk yang menguntungkan," kata Maria.
Indra Gilang, juga dari Patraland Amarta, dirinya bersama rekannya mengaku datang jauh-jauh dari Sleman Yogyakarta untuk menawarkan perumahan dan apartemen milik Patraland Amarta di kampung miliarder ini.
"Saya mendapatkan info dari berita yang viral kemarin, bahwa ada desa miliarder di Tuban, sehingga saya ke sini untuk mencari rejeki," ucap Indra kepada,
Salah satu sales yang datang ke Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, untuk menawarkan produk. (foto: ayu/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Hal senada juga disampaikan oleh Nurul Chakimah, Bussines Konsultan dari Solid Gold Berjangka, Semarang, Jawa Tengah. Dirinya mengaku bersama teman-temannya datang untuk menawarkan trading kepada miliarder baru di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu tersebut.
"Kami juga datang kesini untuk menawarkan produk trading kepada masyarakat, agar uang mereka aman dan dapat digunakan untuk investasi jangka panjang," kata Nurul Chakimah.
Baca: Warga Jenu, Tuban, Beli Ratusan Mobil Usai Jual Tanah untuk Proyek Kilang Minyak
Untuk diketahui, Kilang Tuban atau New Grass Root Refinery (NGRR) dibangun di atas lahan seluas 1.050 hektare yang tersebar di tiga desa, yaitu Desa Kaliuntu, Desa Wadung, dan Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, serta lahan milik Perhutani dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dengan total 841 hektare lahan darat dan sisanya lahan reklamasi laut.
ADVERTISEMENT
Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu 7 bidang, 566 bidang di Wadung, 562 bidang di Sumurgeneng, Perhutani 1 bidang, dan di KLHK 1 bidang.
Dari 841 hektar lahan darat tersebut terdiri dari 341 hektar milik KLHK, 109 hektar lahan Perhutani dan 384 hektar milik warga di tiga desa, yakni Desa Wadung seluas 157 hektare, Desa Sumurgeneng seluas 225 hektar, dan Desa Kaliuntu kurang lebih seluas 2 hektare.
Sementara, di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, total ganti rugi yang diterima warga desa setempat mencapai Rp 1,8 trilun, sehingga ratusan warga desa tersebut mendadadak menjadi miliarder.
Menurutnya, jumlah lahan di Desa Sumurgeneng yang yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak tersebut sebanyak 562 bidang, dengan jumlah pemilik sebanyak 400 orang, dengan total seluas 225,1 hekatre. (ayu/imm).
ADVERTISEMENT
Kontributor: Ayu Fadillah
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com