Diduga Depresi, Warga Bojonegoro Ditemukan Meninggal Gantung Diri di Hutan

Konten Media Partner
23 April 2021 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas saat idnetifikasi mayat MT (52), warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal dunia akibat gantung diri. Jumat (23/04/2021) (foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas saat idnetifikasi mayat MT (52), warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal dunia akibat gantung diri. Jumat (23/04/2021) (foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Seorang perempuan berinisial MT (52), warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, , ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di sebuah gubuk milik tetangganya yang berada di pinggir hutan Petak 68 KRPH Ngrambah, KBPH Kaliaren Barat, KPH Padangan, turut Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Jumat (23/04/2021) sekira pukul 07.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Korban diduga mengalami depresi karena suami dan anak pertamanya telah meninggal dunia. Sementara korban menderita sakit lambung dan strok ringan, serta anaknya yang kedua mengalami keterbelakangan mental.
Petugas saat idnetifikasi mayat MT (52), warga Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal dunia akibat gantung diri. Jumat (23/04/2021) (foto: Istimewa)
Informasi yang didapat awak media ini dari Kapolsek Tambakrejo, Polres Bojonegoro, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Mujiono, bahwa kronologi kejadian tersebut bermula pada Jumat (23/04/2021) pagi, tetangga korban hendak melihat tanaman padi di sawah miliknya di pinggir hutan Petak 68 KRPH Ngrambah, KBPH Kaliaren Barat, KPH Padangan, yang berada di pinggir Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo.
"Saat sampai di sawah miliknya, saksi mengetahui korban sudah dalam keadaan mengantung di dalam gubuk milik saksi, dalam keadaan sudah meninggal dunia," kata Kapolsek Tambakrejo, AKP Mujiono.
ADVERTISEMENT
Mengetahui kejadian tersebut, selanjutnya saksi segera memberitahu warga sekitar. Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke perangkat desa setempat dan dilanjutkan dilaporkan ke Polsek Tambakrejo.
"Saat petugas datang di TKP, korban masih dalam keadaan tergantung di gubug mulik saksi. Selanjutnya petugas bersama warga menurunkan korban dan membawa korban ke rumah duka," kata Kapolsek.
Kapolsek menerangkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan petugas media bahwa tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Sementara berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan tetangga sekitar, korban diduga mengalami depresi karena suami dan anak pertamanya telah meninggal dunia.
"Korban juga menderita sakit lambung dan strok ringan, serta anaknya yang kedua mengalami keterbelakangan mental." kata Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek, bahwa keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak bersedia untuk dilakukan autopsi, serta tidak menuntut kepada pihak manapun dengan membuat surat pernyataan.
ADVERTISEMENT
“Jenazah korban selanjutnya kami serahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,” kata Kapolsek Tambakrejo, AKP Mujiono. (red/imm)
Catatan: Bunuh diri bukan solusi dari semua permasalahan hidup. Bila Anda, saudara, keluarga, atau teman yang Anda kenal sedang mengalami depresi atau krisis kejiwaan karena berbagai hal, dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, disarankan untuk menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas, klinik atau rumah sakit.
Untuk pencegahan tindakan bunuh diri, masyarakat yang mengetahui upaya tindakan bunuh diri, dapat menghubungi aparat yang ada di desa atau kelurahan setempat.
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com