Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Diduga Penyakit Hipertensi Kambuh, Seorang Warga Sukosewu Meninggal di Sawah
1 April 2018 0:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Sukosewu) - Seorang warga Desa Semawot RT 002 RW 001 Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro bernama H Ashuri (68), pada Sabtu (31/03/2018) sekira pukul 16.00 WIB, meninggal dunia mendadak saat berjalan di pematang sawah. Diduga penyebab kematian korban karena penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yang telah lama dideritanya kambuh secara mendadak.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Sukosewu, AKP Pujiono, kepada media ini menerangkan bahwa berdasarkan keterangan keluarga, korban mempunyai riwayat penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
“Tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Korban meninggal secara wajar dan diduga karena penyakit darah tingginya mendadak kambuh saat berada di sawah,” jelas Kapolsek.
Adapun kronologi peristiwa tersebut bermula bahwa pada Sabtu (31/03/2018) sekira pukul 15.45 WIB, korban keluar rumah dengan mengendarai sepeda motor, bermaksud melihat-lihat tanaman padi di sawah miliknya.
“Sesampai di sawah, korban memarkir motornya di tepi jalan raya dan kemudian berjalan menuju sawah miliknya untuk melihat-lihat kondisi tanaman padi miliknya,” terang Kapolsek.
Tak lama kemudian, kira kira pukul 16.00 WIB, korban hendak pulang dengan kembali berjalan kaki melewati pemantang sawah atau galengan, menuju ke tempat dimana sepeda motornya diparkir di tepi jalan raya.
ADVERTISEMENT
“Saat itulah tiba-tiba lemas dan korban terjatuh di pemantang sawah,” imbuh Kapolsek.
Melihat kejadian tersebut, tetangga korban yang bernama Suprayitno (50), yang saat itu berada tak jauh dari tempat kejadian, langsung mendekati korban sambil berteriak minta tolong kepada warga yang ada di sekitar lokasi kejadian, untuk bersama-sama menolong korban.
“Para saksi berupaya menolong korban, namun ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.” lanjut Kapolsek.
Selanjutnya jenazah korban oleh warga dibawa ke rumah duka, dan peristiwa tersebut dilaporkan kepada perangkat desa setempat dan oleh perangkat desa setempat, perisitwa tersebut dilaporkan ke Polsek Sukosewu.
Dengan adanya kejadian tersebut pihak ahli waris korban menerima sebagai musibah dan tidak menghendaki korban untuk dilakukan otopsi karena menurut keluarganya, meninggalnya korban adalah meninggal secara wajar yang diduga karena penyakit darah tinggi yang selama ini diderita korban kambuh.
ADVERTISEMENT
“Ahli waris korban menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan tidak akan menuntut pihak manapun di kemudian hari,” jelas Kapolsek.
Selanjutnya setelah dibuatkan berita-acara, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk proses pemakaman.
“Jenazah kedua korban langsung diserahkan kepada ahli warisnya untuk proses pemakaman,” pungkas Kapolsek. (red/imm)