Konten Media Partner

Ekonomi Kreatif adalah Masa Depan Bojonegoro

21 Februari 2018 16:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekonomi Kreatif adalah Masa Depan Bojonegoro
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Banyak cara untuk mempromosikan potensi wisata di Bojonegoro, salah satunya adalah dengan sebuah even. Ini pula yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa Karya Mulya Desa Rendeng Kecamatan Malo. Festival gerabah digelar untuk kali pertama ini.
ADVERTISEMENT
Festival diawali dengan kirab maskot Kabupaten Bojonegoro si Gogor dan Guci Gerabah yang diarak dari Wisata Edukasi Gerabah Rendeng menuju balai desa. Kemudian Si Gogor di letakkan di perempatan Desa Rendeng Kecamatan Malo. Yang kemudian dilanjutkan dengan penandatangan prasasti oleh Bupati Bojonegoro, Dr Suyoto, Msi.
Tampak hadir dalam kesempatan ini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Industri dan Tenaga Kerja, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Forkompimka dan tamu undangan lainnya.
Camat Kecamatan Malo, Moch Arifin mengatakan, Desa Rendeng ini menjadi sentra baru yang prospeknya menggemberikan, hanya saja pihaknya mengharapkan agar ada perhatian secara khusus utamanya untuk infrastruktur jalan. Karena jumlah pengunjung di sentra gerabah ini meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Bupati Bojonegoro, Dr Suyoto, Msi dalam sambutannya menyampaikan di tahun 2007 gerabah masih sangat kuno dan pengrajinnya juga menurun. Kini Rendeng menjelma menjadi sebuah sentra yang akan menjadi masa depan Bojonegoro.
Kang Yoto sangat bahagia karena karang taruna dan kepala desa mempunyai inisiatif mengembangkan karya seni gerabah. Ke depan Rendeng menjadi prioritas bersama, Malo membuktikan dengan jujur, integritas dan kesederhanaannya membuat Malo menjadi masa depan. Dua hal yang bisa dijual pertama produk yang senantiasa berevolusi memyesuaikan jaman dan permintaan. Kedua adalah proses juga bisa dijual menjadi sebuah daya tarik wisata. Masa depan Bojonegoro adalah ekonomi kreatif, ini memerlukan akal dan kreatfitas bersama. Yang membanggakan adalah dimana Desa Rendeng ini lebih mengutamakan sentra ekonomi daripada gedung, ini adalah suatu yang cerdas karena jika desa lain fokus pada infrastruktur gedung namun Rendeng lebih memilih mengembangkan ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
“Masa depan Bojonegoro selain unsur sains juga mempertimbangkan unsur art. Masa depan Malo harus terus lebih baik lebih baik di masa depan. Mari kita kumandangkan semangat si Gogor berani, jujur , simple dan bahagia,” ujarnya.
Sementara itu berdasarkan data bahwa kunjungan wisata di tahun 2017 di Desa Rendeng Kecamatan Malo mencapai 13.099 pengunjung. Di tahun 2018 ini untuk Bulan Januari mencapai 1.200 pengunjung. Pengunjung cenderung meningkat saat musim liburan bahkan pernah dalam sehari pengunjung mencapai 1000 orang. (mol/kik)