Equipment Besar untuk Proyek JTB di Bojonegoro Segera Dimobilisasi

Konten Media Partner
21 November 2019 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sosialisasi terkait rencana Heavylift Inland Transport, equipment besar untuk GPF Lapangan Unitisasi JTB, yang digelar oleh PT Rekayasa industri (Rekind), pada Kamis (21/11/2019)
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi terkait rencana Heavylift Inland Transport, equipment besar untuk GPF Lapangan Unitisasi JTB, yang digelar oleh PT Rekayasa industri (Rekind), pada Kamis (21/11/2019)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - PT Rekayasa industri (Rekind), pada Kamis (21/11/2019), gelar sosialisasi terkait rencana Heavylift Inland Transport, 6 unit equipment atau peralatan besar untuk pembangunan Proyek Gas Processing Facility (GPF), Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB), dari Shop Fabricator BBI (Boma Bisma Indra) Pasuruan menuju JTB Site di Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Dalam proses Heavy Inland Transport tersebut akan memindahkan 6 unit equipment atau peralatan besar, dalam 6 trip perjalanan, yang terdiri dari Absorber Section 1 sampai 4 dan Selexol Regenerator Section 1 dan 2.
Sementara Heavy Inland Transport menuju JTB site, dijawalkan mulai tanggal 24 November 2019 hingga 20 Desember 2019.
Adapun rute yang akan dilalui dalam proses Heavy Inland Transport tersebut dari Shop Fabricator BBI Pasusuran menuju Jetty Pasuruan, kemudian dilanjutkan ke Jetty Maspion di Gresik, yang kemudian dilanjutkan melalui jalan raya (Heavy Inland Transport), dengan rute: Jl. Sukomulyo Raya Gresik - Jl. Romo Gresik - Jalan KIG Raya Barat Gresik - Jl. KIG Raya Selatan Gresik - Jl. Doktor Wahidin Gresik - Jl. Raya Gresik Babat - Jl. Gotong Royong Babat - Jl. Patung Sapi Babat - Jl. Baureno Bojonegoro - Jl. Ahmad Yani Bojonegoro - Jl. Untuk Suropati Bojonegoro - Jl Rajekwesi Bojonegoro - Jl. Raya Cepu (via ROW Access) - berakhir di JTB Site.
ADVERTISEMENT
Dalam menempuh rute tersebut, setiap trip perjalanan, akan memerlukan waktu selama 4 malam, sehingga ada 3 kali stretching (istirahat), yang pertama di SPBU AKR Lamongan, yang kedua di Jembatan Timbang Baureno dan yang ketiga di SPBU Sudu Kalitidu.
Guna mempersiapkan proses Heavy Inland Transport tersebut, sebelumnya Rekind telah memperkuat 5 jembatan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, yaitu Jembatan Semar Mendem di Desa Trojalu Kecamatan Baureno; Jembatan Besuki Kulon di Desa Kedungbondo Kecamatan Balen; Jembatan Pacal di Desa Kabunan Kecamatan Balen; Jembatan Jetak di Kelurahan Jetak Kecamatan Bojonegoro Kota, dan Jematan Kalitidu, di Desa Brenggolo Kecamatan Kalitidu.
Salah satu equipment besar untuk GPF Lapangan Unitisasi JTB, yang akan dimobilisasi
Field Manager PT Rekayasa Industri (Rekind), Zaenal Arifin, menjelaskan alat yang akan di pindahkan tersebut (Absorber dan Selexol Regenerator) adalah alat yang digunakan untuk filer atau menyaring gas.
ADVERTISEMENT
"Saat ini peralatan tersebut masih kosong atauu belum diisi, dengan berat alat tersebut total 118 Ton dengan diameter 4,5 meter," tutur Zaenal Arifin.
Saat ditanya berapa waktu tempuh masing-masing trip, Zaenal menjelaskan bahwa setiap trip membutuhkan waktu 4 malam, karena dalam proses tersebut akan ada stretching (istirahat), sebanyak tiga kali, yaitu di Lamongan, Baureno dan Kalitidu.
Menurutnya, rute yang akan dilalui memilik jarak tempuh sekitar 139 kilometer, sementara kecepatan kendaraan antara 5 sampai 10 kilometer per jam.
"Waktu tempuh 4 malam. Kita sepakati untuk waktu transporter adalah jam 10 malam sampai jam 4 pagi," kata Zaenal.
Masih menurut Zaenal Arifin, untuk mengantisipasi adanya kemacetan, pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini pihak Polda Jatim dan Polres terkaitserta dengan Dinas Perhubungan, karena alat tersebut nantinya melintas di tiga wilayah yakni Kabupaten Gersik, Lamongan dan Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
"Tentunya harus bersinergi dengan tiga wilayah. Dan kami, dalam hal ini vendor kami sudah intens melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, dengan Gresik, Lamongan dan Bojonegoro, dan tentunya dengan Wilayah Jawa Timur." kata Zaenal.
Pihaknya juga akan memasang rambu -rambu atau memasang banner di setiap persimpangan yang memungkinkan orang membacanya.
"Karena ini tidak hanya untuk warga setempat, tapi untuk semua yang sedang melintas antar daerah, karena perlintasan cukup panjang sehingga banyak rambu yang akan kita pasang, sebagai media informasi ke pengguna jalan." kata Zaenal Arifin. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPD
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com
ADVERTISEMENT