Harga Anjlok, Petani Cabai Merah Besar di Bojonegoro Merugi

Konten Media Partner
4 Februari 2019 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebun cabai merah besar milik Lasiran (50), di Desa Bungur Kecamatan Kanor Bojonegoro, Jumat (01/02/2019)
zoom-in-whitePerbesar
Kebun cabai merah besar milik Lasiran (50), di Desa Bungur Kecamatan Kanor Bojonegoro, Jumat (01/02/2019)
ADVERTISEMENT
Oleh Muliyanto Bojonegoro - Para petani cabai merah besar di Desa Bungur Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro resah, menyusul anjloknya harga cabai di tingkat secara yang turun drastis pada musim panen kali ini. Sebelumnya harga jual cabai merah besar di tingkat petani kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram, namun kini harga jualnya hanya berkisar Rp 7 ribu tiap kilogramnya, sehingga membuat para petani merugi.
Lasiran (50), petani cabai merah besar asal Desa Bungur Kecamatan Kanor Bojonegoro, saat memanen cabe, Jumat (01/02/2019)
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut menimpa Lasiran (50), salah seorang petani cabai merah besar asal Desa Bungur Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, akibat anloknya harga cabai merah besar pada musim panen ini, membuat dirinya merugi. Dan jika harga jual tidak kunjung membaik, dirinya akan mengalami kerugian juta rupiah. Kerugian tersebut akibat biaya yang sudah ia keluarkan untuk pembelian benih, pupuk dan biaya perawatan, yang tidak sebanding dengan harga jual yang ia peroleh, akibat merosotnya harga cabai tersebut. “Saat ini harganya sekitar tujuh ribu rupiah. Awalnya 15 ribu rupiah. Ini kalau dijual pasti rugi, karena modal tanam yang tinggi,” tuturnya kepada awak media ini, Jumat (01/02/2019) pagi.
Kebun cabai merah besar milik Lasiran (50), di Desa Bungur Kecamatan Kanor Bojonegoro, Jumat (01/02/2019)
ADVERTISEMENT
Lasiran juga menuturkan, selain persoalan harga yang anjlok, dampak dari curah hujan yang turun dengan intensitas tinggi selama dua pekan terakhir, juga membuat hasil panen turun sekitar 30 persen di banding sebelumnya. “Panennya menurun, banyak cabai yang membusuk dan rontok ke tanah,” tuturnya mengimbuhkan. Ia juga berharap, harga cabai merah besar di tingkat petani dapat kembali normal, sehingga para petani cabai tidak menanggung kerugian yang besar, lantaran rendahnya harga cabai tersebut. “Semoga harganya kembai normal sehingga kami tidak merugi,” tuturnya berharap. (mol/imm)