Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Harga Beras di Bojonegoro Terus Meroket
14 September 2023 13:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Sepanjang September 2023, harga berbagai jenis beras di pasar-pasar tradisional di wilayah Kabupaten Bojonegoro terus meroket dan cenderung belum terkendali.
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga berbagai jenis beras baik untuk kualitas medium, premium maupun super rata-rata mencapai Rp 2.000 per kilogramnya.
Belum diketahui secara pasti penyebab kenaikan tersebut, namun menurut para pedagang diduga akibat musim kemarau sehingga suplai dari para petani berkurang. Selain itu, hasil panen dari petani di kabupaten setempat banyak yang dikirim ke luar kota.
Seperti yang terpantau di pasar tradisional Kota Bojonegoro, harga beras medium atau yang biasanya diburu masyarakat menengah ke bawah semula hanya Rp 10.000 per kilogram, namun saat ini harganya menembus Rp 12. 600 per kilogram.
Beras jenis premium yang harganya biasanya di kisaran Rp 11.500 hingga Rp 12.000 per kilogram sekarang sudah menembus Rp 13.600 hingga Rp 14.000 per kilogram. Sedangkan beras jenis super saat ini harganya di kisaran Rp 15.000 hingga Rp 15.500 per kilogram.
ADVERTISEMENT
Salah satu pedagang beras di Pasar Tradisional Kota Bojonegoro, Sutik mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras sudah berjalan sekitar 15 hari dan belum pernah mengalami penurunan. Hampir setiap hari ada kenaikan kisaran Rp 200 per kilogram dan kini kenaikannya rata-rata untuk semua jenis beras sudah mencapai Rp 2.000 hingga 3.000 per kilogramnya.
“Pembeli saat ini sangat sepi, karena harganya mahal banget, setiap hari naik 200 rupiah,” tutur Sutik, saat ditemui di Pasar Kota Bojonegoro. Rabu (13/09/2023).
Akibat kenaikan tersebut para pembeli yang mengurangi jumlah pembelian. “Biasanya pembeli belanja beras 10 kilogram, sekarang dikurangi separuh menjadi 5 kilogram belinya,” kata Sutik.
Hal senada juga disampaikan Mustkim, yang menjadi pedagang beras sejak 32 tahun lalu. Menurutnya, selama dia menjadi pedagang beras, kenaikan harga beras yang sangat mahal baru kali ini.
ADVERTISEMENT
“Baru kali ini yang paling mahal. Saya sebagai penjual keuntungan semakin sedikit,” kata Mustakim.
Saat ditanya apa penyebab naiknya harga beras kali ini, Mustakim memperkirakan akibat musim kemarau sehingga hasil panen dari para petani berkurang. Selain itu, diduga karena banyak gabah para petani yang dikirim ke luar kota.
“Gabahnya mahal. Naik terus karena tidak ada panen,” tutur Mustakim
Mustakim berharap harga beras di pasaran turun dan kembali normal. Alasannya, dengan harga beras mahal keuntungan yang didapat sangat sedikit karena banyak pembeli mengurangi belajanya.
“Kami para pedagang berharap pemerintah bisa menstabilkan harga beras seperti sebelumnya, kayak beras premium harga stabil 12 ribu rupiah per kilogram,” tutur Mustakim.
Sementara itu, salah satu pembeli di Pasar Bojonegoro Kota, Putri mengaku sangat merasakan dengan adanya kenaikan harga beras tersebut, karena kebetulan dirinya hendak memiliki hajatan dan membutuhkan beras yang relatif banyak. Dengan adanya kenaikan tersebut dirinya harus merogoh kocek lebih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Putri mengungkapkan sebelumnya harga beras premium di kisaran Rp 12.000 per kilogram, namun kini menjadi Rp 14.000 per kilogram.
"Ini ada kenaikan harga beras lumayan banyak, sekitar 2.000 rupiah per kilogram,” tutur Putri.
Dengan adanya kenaikan harga beras ini tentunya sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya ibu rumah tangga. "Tentu ya memberatkan. Harapannya bisa kembali normal lah, jangan naik terus-menerus," ucap Putri. (rha/imm)
Reporter: Rina Handayani
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com