Konten Media Partner

Jelang Hari Jadi Blora, Pemkab Gelar ‘Jamasan’ Benda Pusaka

5 Desember 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prosesi Jamasan (pencucian) sejumlah benda pusaka milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora. Kamis (05/12/2024). (Aset: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi Jamasan (pencucian) sejumlah benda pusaka milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora. Kamis (05/12/2024). (Aset: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Blora - Jelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Blora ke-275, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, menggelar acara Prosesi Jamasan (pencucian) sejumlah benda pusaka milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora. Kamis (05/12/2024).
ADVERTISEMENT
Agenda prosesi jamasan pusaka tersebut sebagai bentuk pelestarian terhadap benda-benda pusaka peninggalan leluhur yang secara administrasi milik Pemkab Blora.
Sekretaris Dinporabudpar Blora Mustakim mengemukakan bahwa prosesi jamasan pusaka, menurut dia, sama seperti di tahun sebelumnya serta sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun.
“Jamasan pusaka sudah menjadi tradisi setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap benda-benda pusaka peninggalan leluhur yang secara administrasi milik Pemkab Blora, agar tetap terawat dan terjaga keasliannya,” tutur Mustakim.
Prosesi Jamasan (pencucian) sejumlah benda pusaka milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora. Kamis (05/12/2024). (Aset: Istimewa)
Pihaknya juga berharap dengan kegiatan ini sebagai uri-uri budaya leluhur dan bisa menjadikan agenda rutin atau tetap berjalan secara terus menerus.
Melalui jamasan pusaka Kabupaten Blora tersebut diharapkan Blora semakin aman, makmur, damai, dan warganya sejahtera, serta selalu dalam lindungan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
“Kita uri-uri, jadi harapan kami generasi sekarang gayung bersambut dalam pelestarian cagar budaya dan sekaligus untuk memantik insan budaya milenial dalam memajukan budaya,” kata Mustakim.
Dari pantauan di lapangan, jamasan keris pusaka Kiai Bismo dan benda pusaka lainnya dilakukan di pendopo Kabupaten Blora oleh petugas khusus penjamas setelah keris pusaka dikeluarkan dari ruang penyimpanan.
Keris Kiai Bismo merupakan pusaka peninggalan Bupati Blora terdahulu yang diwariskan turun temurun kepada Bupati selanjutnya.
Beberapa piranti jamasan pusaka yang diperlukan yaitu kembang (bunga) setaman, terdiri dari 5 macam bunga, antara lain bunga mawar merah, melati, kanthil, mawar putih, dan kenanga.
Kemudian pewangi (minyak wangi) dengan bahan dasar bunga melati atau kayu cendana, jeruk nipis, atau belimbing wuluh, nampan atau baki, menyan(kemenyan) atau dupa (ratus), kelapa, kain mori sekitar 1-2 meter dan tikar serta sikat gigi yang baru.
ADVERTISEMENT
Setelah dijamas, benda-benda pusaka tersebut kemudian dijemur hingga beberapa waktu.
Pada prosesi jamasan diperlukan warangan yakni sejenis bahan kimia yang terdapat di toko bahan kimia.
Warangan berguna membersihkan permukaan besi tosan aji (pusaka), sekaligus untuk lebih mempertajam pamor benda pusaka itu sendiri.
Sesudah dipoles dengan warangan, guratan estetis batu meteor atau pamor dan inti baja pada benda pusaka, khususnya mata tombak dan keris, akan menjadi tampak jelas dan terlihat kontras. Hingga mudah dibaca dan dipahami apa arti pamor benda pusaka tersebut.
Untuk diketahui, Hari Jadi Kabupaten Blora diperingati setiap tanggal 11 Desember.
Berdasarkan agenda kegiatan, rangkaian Hari Jadi Kabupaten Blora ke-275 akan dilaksanakan Kirab Pusaka atau Temu Gelang yang rencananya akan diikuti Bupati, Wakil Bupati, DPRD, Forkopimda, Sekda, Staf Ahli, Kabag, Kepala OPD, Camat se Kabupaten Blora dan Lurah di wilayah Kecamatan Blora. (teg/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Priyo
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com