Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Jembatan Darurat Antar Desa di Bojonegoro Ambrol, Aktivitas Warga Terganggu
22 Oktober 2022 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bojonegoro - Sebuah jembatan darurat, penghubung antar desa di Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Jumat malam (21/10/2022) ambrol.
ADVERTISEMENT
Jembatan darurat sepanjang empat meter yang menghubungkan Desa Bendo dengan Desa Kumpulrejo, Kecamatan Kapas tersebut ambrol karena tanah pondasi dan tiang jembatan amblas setelah diterjang arus sungai yang meningkat setelah adanya hujan deras.
Jembatan darurat tersebut merupakan akses utama masyarakat desa setempat, karena saat ini jembatan yang lama sedang dibangun atau diperbaiki, sehingga dengan ambrolnya jembatan darurat tersebut akses transportasi warga terganggu.
Untuk mencapai desa yang ada di seberang sungai, warga harus menempuh jalur lain yang jaraknya mencapai 12 kilometer.
Kepala Desa Bendo, Kecamatan Kapas, Bambang Caroko, menjelaskan bahwa yang ambrol tersebut bukan jembatan utama, namun jembatan darurat yang dibangun untuk akses sementara selama jembatan utama dibangun atau diperbaiki.
ADVERTISEMENT
"Ini jembatan darurat, jembatan yang lama kan dibongkar (dibangun). Ini jembatan darurat untuk akses ke Desa Kumpulrejo. Karena arusnya deras, dan airnya tersumbat, akhirnya jebol, karena tanahnya kan baru." tutur Bambang Caroko. Sabtu (22/10/2022).
Bambang Caroko menjelaskan bahwa jembatan darurat tersebut diketahui ambrol pada Jumat (21/10/2022) sekitar pukul 18.30 WIB.
"Informasi dari warga kami, tadi sore hujannya sangat deras dan ini karena jembatan darurat, sehingga tidak mampu menampung air yang besar, akhirnya ambrol." tutur Bambang Caroko.
Menurutnya, sebelum ambrol jembatan tersebut pengeluaran airnya sangat kecil, karena banyak sampah berupa rumpun bambu yang hanyut, sehingga menyumbat di bawah jembatan darurat tersebut.
Akibat putusnya jembatan darurat tersebut membuat warga setempat harus putar balik hingga kurang lebih 12 kilometer untuk mencapai desa seberang.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau ke Kumpulrejo, Sidorejo, kalau lewat sini tidak bisa. Kalau lewat Tanjungharjo atau Kedaton, bisa. Tapi tetep jauh mas. Sekitar 12 kilometer lebih, karena memutar. Jadi kalau mau ke Kumpulrejo memutar jauh sekali, sekitar 12 kilometer," kata Bambang Caroko.
Saat ini, pihak kontraktor pembangunan jembatan utama tersebut sedang membuat jembatan darurat lagi, agar aktivitas warga kembali normal.
"Sekarang telah diperbaiki lagi. Tadi pagi telah diperbaiki terus saya tinggal," kata Kades Bendo Bambang Caroko. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com