Kala Warga Blora Bercerita soal Wamena: Saya Masih Merinding

Konten Media Partner
10 Oktober 2019 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sugiono, bersama keluarganya saat disambut kedua orangtuanya di depan Gang Koplakaan Keluarahan Mlangsen RT 001 RW 001 Kecamatan Blora. Kamis (10/10/2019)
zoom-in-whitePerbesar
Sugiono, bersama keluarganya saat disambut kedua orangtuanya di depan Gang Koplakaan Keluarahan Mlangsen RT 001 RW 001 Kecamatan Blora. Kamis (10/10/2019)
ADVERTISEMENT
Blora - Keluarga Sugiono (42) akhirnya tiba di Kabupaten Blora, setelah dijemput Pemerintah Kabupaten Blora di bandara Juanda Surabaya pada Rabu (09/10/2019). Mereka tiba di Bandara Juanda pukul 19.30 WIB dan disambut oleh Kepala Dinas Sosial dan P3A Kabupaten Blora, Dra Indah Purwaningsih MSi, didampingi Kasubag Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Blora, Sunyoto tim dari Baznas Blora dan Dokter Kesehatan DKK Blora.
ADVERTISEMENT
Sugiono, bersama empat anggota keluarganya yakni Kriswiastanti (36), M Faizal Rifai (20), Nabila (2), dan Alisa (1) tiba di kediaman orang tuanya pada Kamis (10/10/2019) dini hari dan kedatangannya langsung disambut kedua orangtuanya di depan Gang Koplakaan Keluarahan Mlangsen RT 001 RW 001 Kecamatan Blora.
Sugiono, bersama keluarganya saat berada di rumah orangtuanya, di depan Gang Koplakaan Keluarahan Mlangsen RT 001 RW 001 Kecamatan Blora. Kamis (10/10/2019)
Kriswiastanti (36), istri Sugiono menjelaskan kondisi di sana mulai tidak kondusif sejak 23 September 2019 lalu, setelah kejadian itu, warga Wamena baik yang pendatang maupun penduduk asli langsung mengungsi di Kodim 1702 Wamena selama satu minggu. Setelah seminggu di Kodim lalu dipindah ke Bataliyon 751 Jayapura, 8 hari di sana bersama dengan pengungsi lainnya.
"Setelah 8 hari di Batalyon, saya bersama suami dan anak-anak akhirnya diantar ke bandara untuk terbang ke Juanda Surabaya dan diterima oleh Pemkab Blora." tutur Kriswiastanti.
ADVERTISEMENT
Kriswiastanti mengaku masih trauma dengan kejadian yang terjadi di Wamena tersebut, bahkan dirinya sudah tidak ada keinginan untuk kembali ke Wamena lagi.
"Melihat kejadian di sana, mulai pembakaran hingga pemerkosaan, rasanya masih merinding dan mau menenangkan diri dulu di rumah," kata Kriswiastanti menceritakan peristiwa yang terjadi di Wamena.
Sementara itu, Sugiono mengaku berterimakasih atas bantuan Pemkab Blora kepada keluarganya, yang telah mau menjemput dan mengantar kembali ke Blora.
"Kami sangat bersyukur bisa balik dengan selamat, di sana kejadiannya begitu cepat, mereka awalnya menyamar menjadi pelajar, ada tawuran dan pembakaran, seketika, hari itu juga saya dan keluarga mengungsi di Kodim Wamena" tutur Sugiono.
Sugiono juga belum tahu akan rencana ke depan, apakah akan kembali ke sana atau menetap kembali di Blora dan mencari pekerjaan di Blora.
ADVERTISEMENT
"Lihat situasi di sana dulu, yang pasti untuk waktu dekat ini masih ingin di Blora dulu hingga situasi di sana benar benar kondusif. Saya berharap pemerintah ke depan bisa menambah pasukan keamanan di wilayah Papua agar situasi di sana selalu aman," tuturnya.
Sementara itu Mardiono (60) orang tua Sugiono mengaku senang dan bersyukur, anaknya bersama cucunya bisa kembali dengan selamat dari kejadian di Wamena tersebut.
"Mendengar kejadian di sana, kami sempat panik, bahkan sempat tidak bisa komunikasi selama dua hari, namun sekarang sudah kembali dengan selamat semua, kami sangat bersyukur sekali," kata Mardiono.
Sugiono, bersama keluarganya saat berada di rumah orangtuanya, di depan Gang Koplakaan Keluarahan Mlangsen RT 001 RW 001 Kecamatan Blora. Kamis (10/10/2019)
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blora, Dra Indah Purwaningsih mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Blora berupaya mendata keberadaan warga Blora yang berada di Wamena untuk di pulangkan ke Blora.
ADVERTISEMENT
"Kita akan terus koordinasi dengan pemkot dan pemprov sana, apakah masih ada warga Blora yang di sana apa tidak, jika masih ada nanti akan kami upayakan untuk penjemputan kembali." tutur Indah
Indah menambahkan, Pemkab Blora akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Papua untuk keberadaan warga Blora yang ada di sana hingga situasi kondusif.
"Nanti akan kami koordinasikan dan mendata, jika nanti mereka ingin pulang akan kami lakukan penjemputan kembali, tapi jika tetap ingin bertahan juga kami persilakan, namun untuk yang lima ini kemarin menghubungi Bagian Kesra terlebih dahulu," ujarnya.
Selanjutnya pemerintah juga akan berusaha membantu keluarga Sugiono agar bisa mendapatkan pekerjaan kembali.
"Kalau pak Sugiono di sana kerja di bengkel, mungkin nanti bisa kita ikutkan pelatihan program kementerian, di sana nanti difasilitasi oleh kementerian, sehingga bisa segera mendapatkan pekerjaan kembali," kata Indah
ADVERTISEMENT
Saat kedatangan Sugiono bersama keluarganya, turut menyambut kedatangan mereka, Camat Blora, Dasiran SAg, jajaran Forkopimcam Blora, perwakilan Kesbangpol Blora dan tokoh masyarakat setempat. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah terbit di: https://beritabojonegoro.com