Konten Media Partner

Kecelakaan Bus Garuda Mas di Blora, Keluarga Korban Menangis Histeris Hingga Pingsan

18 Juni 2017 16:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecelakaan Bus Garuda Mas di Blora, Keluarga Korban Menangis Histeris Hingga Pingsan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh Priyo Spd
BLORA – Agus Supriyadi (42), warga Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban, didapati meninggal dunia, setelah bus Garuda Mas yang ditumpangi mengalami kecelakaan di Jalan Raya Blora-Cepu KM 26 turut wilayah Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora pada Minggu (18/06/2017) pagi tadi. Sholikhah, istri Agus Supriyadi (42), tak kuasa menahan tangisannya dan menangis histeris hingga sempat pingsan, saat sampai di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetijono Blora, Minggu (18/06/2017) siang.
Kecelakaan Bus Garuda Mas di Blora, Keluarga Korban Menangis Histeris Hingga Pingsan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sholikhah ibu satu anak itu langsung menangis histeris tak kuasa melihat jasad sang suami. Bahkan dia juga sempat pinsan di kursi tunggu depan RSUD Blora. Sholikhah datang bersama saudaranya setelah mendengar kabar dari pihak kepolisian atas kematian suami tercintanya tersebut.
ADVERTISEMENT
“Tadi pagi jam 06.30 masih telfonan mas, saya di suruh jemput di termina Cepu, tapi saat sampai di Cepu tak hubungi sudah tidak aktif,”ucpanya sambil menangis tersedu-sedu.
Sholikhah menambahkan, suaminya memang bekerja di Jakarta untuk berdagang. Kepulangan sang suami ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga di Tuban, sudah di tunggu tunggu.
“Jualan keliling, tidak ada firasat apapun, kuatir saat sms dan telfon tidak di balas, ternyata seperti ini,”imbuhnya.
Dia mengaku, sangat terpukul atas kepergian suami tercintanya, apalagi dia merupakan tulang punggung keluarga. Rencananya jenazah akan langsung di bawa pulang dan dikebumikan di Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro.
“Saran keluarga dimakamkan di Desa Ngraho, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, ini nanti langsung di mandikan dan dibawa pulang mas,”pungkasnya dengan mata berkaca-kaca.
ADVERTISEMENT
Dari pantauan awak media ini, Sholikhah datang bersama sudaranya di RSU sekitar pukul 11.30. Selanjutnya istri korban menunggu di teras sambil menungu kabar dari saudaranya yang dari kamar jenazah.
Untuk memastikan identitas almarhum, saudaranya langsung menuju Satlantas Polres Blora. Setelah mendapat kepastian selanjutnya dia menunggu rombongan keluarga lainnya dari Tuban yang hendak ke RSU dan membawa pulang jenazah.
Kanit Laka Satlantas Polres Blora Ipda Zaenul Arifin saat ditemui di lokasi kejadian, mengatakan bahwa bus yang dikemudikan oleh Ahmad Rusidi(47) warga Desa Harjowinangun Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan itu membawa penumpang sebanyak kurang lebih 15 orang.
“Data sementara ada sekitar 15 orang yang ada di dalam bus, ada satu yang meninggal di tempat, 7 luka parah, dan 7 luka-luka ringan. Semuanya langsung dilarikan ke Puskesmas Jiken, RSU Blora dan RSU Cepu.” Ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Bus Garuda Mas dengan nopol B-70-50-WV tujuan Cepu yang berasal dari Jakarta yang di kemudi Ahmad Rusidi(47) warga Desa Harjowinangun Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan diketahui remuk setelah menabrak sebuah pohon jati tua berdiameter 100 cm di tepi Jl.Blora-Cepu km 26 turut wilayah Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong. Badan bus bagian depan tampak remuk, kaca pecah berserakan di hutan jati yang tidak jauh dari POS DX Perhutani KPH Cepu. Para pengguna jalan banyak yang menghentikan laju kendaraannya untuk ikut melihat kejadian sehingga arus lalu-lintas sempat tersendat.(teg/inc)