Konten Media Partner

Kembali, Tenaga Kesehatan di Blora Meninggal Dunia Akibat Terpapar Covid-19

23 September 2020 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Prosesi pemakaman tenaga kesehatan Puskesmas Ngroto Kecamatan Cepu Blora, yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Rabu (23/09/2020)
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi pemakaman tenaga kesehatan Puskesmas Ngroto Kecamatan Cepu Blora, yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Rabu (23/09/2020)
Blora – Seorang tenaga kesehatan (nakes) berinisial SY, yang sehari-hari bertugas di Puskesmas Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora, meninggal dunia saat dalam perawatan di RSUD Muwardi Solo, pada Selasa (22/09/2020) tadi malam, akibat terpapar virus Corona (Covid-19)
ADVERTISEMENT
Selanjutnya jenazah korban dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Sukma Kencana Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora, pada Rabu (23/09/2020) siang.
Sebelumnya, pada Rabu (19/08/2020) lalu, seorang tenaga kesehatan berinisial HP, yang merupakan seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R.Soetijono Blora, juga meninggal dunia akibat terpapat virus Corona (Covid-19), sehingga sampai saat sudah ada 2 tenaga kesehatan di Kabupaten Blora yang gugur akibat terpapar Covid-19.
Proses pemakaman dilaksanakan sesuai protokol Covid-19 secara tertutup oleh petugas khusus. Tampak hadir Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman MSi untuk memberikan penghormatan terakhir di gerbang TMP Sukma Kencana, bersama perwakilan Dinas Kesehatan dan Camat Randublatung, beserta beberapa tenaga kesehatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Prosesi pemakaman tenaga kesehatan Puskesmas Ngroto Kecamatan Cepu Blora, yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Rabu (23/09/2020)
Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman MSi mengungkapkan rasa duka cita atas gugurnya satu tenaga medis yang juga merangkap sebagai Kepala Puskesmas ini.
“Kami mewakili Pemkab Blora serta seluruh masyarakat Blora pada umumnya mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya korban. Beliau telah mengabdikan dirinya dengan begitu luar biasa dalam penanganan pandemi Covid-19 ini hingga Allah SWT memanggilnya. Semoga husnul khotimah, semua pengabdiannya bisa menjadi amal ibadah dan diterima di sisi terbaik Allah SWT, Aamiin,” tutur H Arief Rohman MSi.
Menurut H Harief Rohman, pemakaman di TMP Sukma Kencana tersebut sebagai wujud penghormatan terakhir untuk almarhum yang telah gugur sebagai pahlawan kesehatan dalam tugas penanganan pandemi Covid-19.
"Semoga ini yang terakhir, jangan sampai ada lagi tenaga kesehatan kita yang jatuh sakit terpapar Covid-19,” tuturnya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga memberikan semangat kepada keluarga yang ditinggalkan agar tetap sabar dan kuat dalam menghadapi cobaan ini.
"Begitu juga kepada seluruh tenaga kesehatan yang saat ini masih terus berjuang menangani pandemi Covid-19 di Kabupaten Blora, agar tetap semangat." kata H Harief Rohman.
Terpisah, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, dr. Henny Indriyanti MKes menyampaikan bahwa korban meninggal pada Selasa (22/09/2020) pukul 23.30 WIB dalam perawatan di RSUD Muwardi Solo.
“Sebelumnya sempat dirawat di Puskesmas Randublatung pada 17 September 2020. Kemudian karena kondisinya memburuk dirujuk ke RSUD Cepu pada 18 September 2020, dan 19 September 2020 dibawa ke RSUD Muwardi Solo. Almarhum mempunyai penyakit penyerta berupa diabetes melitus dan hipertensi,” ucap dr Henny.
ADVERTISEMENT
Dokter Henny menjelaskan, atas peristiwa tersebut, untuk sementara waktu pelayanan di Puskesmas Ngroto ditutup selama tiga hari, mulai tanggal 23-25 September 2020.
“Terhitung hari ini, pelayanan puskemas di Ngroto kita tutup selama tiga hari. Hal itu untuk dilakukan sterilisasi,” kata dr Henny.
Adapun pelayanan kesehatan dialihkan ke puskesmas-puskemas terdekat, salah satunya di Puskemas Cepu. Sedangkan untuk seluruh pegawai puskemas dan keluarga sudah dilakukan tes swab PCR. Pihaknya juga tengah melakukan tracing dari orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan almarhum Nuryanta.
“Kemarin setelah diketahui psotif terpapar Covid-19, sudah kami lakukan swab kepada seluruh pegawai. Begitu juga dengan keluarganya. Hasilnya belum keluar. Mudah-mudah negatif,” kata dr Henny..
Sementara, berdasarkan data monitoring dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, per 23 September 2020 ini jumlah total yang terkonfirmasi positif sebanyak 396 kasus, rinciannya 339 kasus sembuh, 31 kasus masih dirawat, dan 26 kasus meninggal dunia. (teg/imm)
ADVERTISEMENT
Reporter: Tim redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah tayang di: https://beritabojonegoro.com