Kisah Pemilik SalaKilo Balikpapan, Ubah Ketidaksukaan pada Salak Jadi Bisnis

Konten Media Partner
18 Februari 2022 20:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kisah Pemilik SalaKilo Balikpapan, Ubah Ketidaksukaan pada Salak Jadi Bisnis
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Balikpapan - Di Indonesia, kerap kali kita dengar ungkapan untuk terus melakukan hal yang kita suka. Jika menemukan sesuatu yang disukai, maka tekuni dan dalamilah hal tersebut. Sebagian kecil orang yang beruntung, bahkan hingga dapat mengubah hal yang disukainya itu menjadi sumber penghasilan. Hal ini kemudian membentuk pola pikir banyak orang untuk terus menggali dan mencari hal yang disukainya.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan sebagian besar orang, Riswah Yuni, Pemilik SalaKilo Balikpapan, justru menemukan ide bisnis dari hal yang tidak disukainya. Ketika banyak orang sibuk mencari peluang dari hal yang disukai, wanita yang akrab disapa Yuni ini berhasil mendirikan bisnis kue dari sesuatu yang awalnya tidak ia sukai, yaitu buah salak Balikpapan yang cenderung asam dan sepat.
Berbekal rasa penasaran untuk mengolah salak Balikpapan menjadi suatu panganan yang ia sukai, ia melakukan berbagai macam uji coba resep hingga akhirnya ia berhasil menciptakan suatu cake salak. Untuk meyakinkan diri bahwa olahan salak ciptaannya lezat dan patut untuk dijadikan suatu bisnis, Yuni berpartisipasi dalam Festival Panganan Khas Balikpapan dan berhasil meraih juara 1. Lomba tersebut semakin meyakinkan Yuni bahwa idenya bisa menjadi suatu sumber penghasilan dan terlahirlah bisnis SalaKilo.
ADVERTISEMENT
“Setelah memenangkan posisi pertama di lomba Festival Panganan Khas Balikpapan, saya memberanikan diri untuk memulai SalaKilo pada bulan Oktober tahun 2012. Pada awalnya saya hanya berniat untuk membuat buah salak agar bisa dinikmati oleh orang yang tidak suka rasanya seperti saya, namun kini SalaKilo telah berhasil beroperasi selama 10 tahun dan menjadi sumber penghasilan saya. Kami pun telah berhasil mengembangkan berbagai varian produk lainnya,” ujar Yuni.
Sejak pertama kali mengikuti lomba, Yuni juga berhasil memenangkan berbagai lomba lainnya, dan yang paling membanggakan, ia pernah menerima penghargaan Pramakarya dari Presiden RI pada tahun 2017.
SalaKilo memiliki satu outlet utama di daerah Batu Ampar di Balikpapan yang sekaligus menjadi tempat untuk pelaku UMKM lainnya menitipkan produk usahanya. Di tahun 2022 ini, SalaKilo sedang berfokus untuk memperluas jangkauannya ke bandara sehingga produk SalaKilo dapat menjadi pilihan oleh-oleh khas Balikpapan yang dapat dibeli dan dinikmati oleh semua orang termasuk wisatawan asing.
ADVERTISEMENT
Selain tersedia di outlet utama, berbagai produk SalaKilo juga tersedia di marketplace seperti Shopee sehingga pelanggan di luar Balikpapan dapat mencoba kelezatan cake salak, asinan salak, onde-onde, dan sambal ulek salak dengan mudah. Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya di masa pandemi, SalaKilo pun bergabung menjadi merchant ShopeePay pada tahun 2020 untuk menghadirkan teknologi pembayaran nirkontak atau contactless di outlet-nya agar pelanggan dapat bertransaksi secara aman, mudah, dan memuaskan.
“Sejak bergabung menjadi merchant ShopeePay di saat pandemi, banyak sekali dampak yang sudah dirasakan, terlebih lagi ShopeePay membantu SalaKilo dalam mempermudah transaksi dan memberikan rasa aman bagi pelanggan. Promo-promo menarik yang ShopeePay hadirkan juga meningkatkan antusiasme pelanggan kami. Jadi menurut saya, bergabung dengan layanan pembayaran digital seperti ShopeePay merupakan keputusan yang sangat tepat bagi bisnis SalaKilo,” tutup Yuni.
ADVERTISEMENT
Bagi pelanggan yang ingin merasakan nikmatnya berbagai produk SalaKilo silakan kunjungi outlet SalaKilo atau laman SalaKilo di aplikasi Shopee. SalaKilo juga akan berpartisipasi dalam program ShopeePay Semangat UMKM Lokal Balikpapan yang berlangsung pada tanggal 20-26 Februari dengan menawarkan Cashback 60%. Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai SalaKilo melalui Instagram @cakesalak. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com