Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Korban Investasi Bodong di Bojonegoro Sebagian Berasal dari Luar Daerah
12 November 2022 14:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Korban investasi bodong yang berkedok arisan online, yang dikelola seorang perempuan berinisial DYP atau Dessy (26), warga Dusun Bulu, Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ternyata bukan hanya warga Kabupaten Bojonegoro saja.
ADVERTISEMENT
Dari data yang dihimpun, sebagian korban berasal dari Kota Surabaya, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kota Bogor Jawa Barat, dan diperkirakan masih ada korban yang berasal dari daerah lainnya.
Salah satu korban berinisial TS (26), warga Kelurahan Bayuurip, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, melalui penasehat hukumnya Dwi Heri Mustika SH, menjelaskan bahwa kliennya juga menjadi korban arisan online yang dikelola Dessy.
"Kerugian belum terlalu dalam (banyak) sih, kisaran 17 juta sekian lah." tutur Dwi Heri Mustika SH melalui sambungan telepon selulernya. Sabtu (12/11/2022).
Heri menjelaskan bahwa sebagai upaya hukum, dirinya mewakili kliennya telah mengirimkan somasi pertama dan kedua kepada Dessy. Selanjutnya dirinya akan membuat laporan polisi ke Polrestabes Surabaya.
"Saya kemarin sudah melayangkan somasi satu dan dua ke Ibu Dessy. Rencananya hari Senin (14/11/2022), kita mau lapor di Polrestabes Surabaya, karena korban ini tinggalnya di Surabaya." kata Dwi Heri Mustika SH.
ADVERTISEMENT
Heri mengaku bahwa sampai saat ini nomor telepon Dessy masih aktif dan dirinya sempat mengirimkan pesan melalui aplikasi pesan WhatsApp (WA) kepada Dessy.
"Kalau nomor telepon (Dessy) saya pegang (punya), kemarin terakhir saya WA dia, itu aktif. Saya menanyakan secara formal kepadanya apakah sudah menerima somasi saya. Saya somasi berdasarkan alamat KTP. Di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro." tutur Dwi Heri Mustika SH.
Lebih lanjut Heri berharap agak para korban segera membuat laporan polisi sehingga pihak aparat penegak hukum (APH) dapat segera bertindak untuk menyelesaikan perkara tersebut.
"Para korban harus didorong untuk segera membuat laporan polisi," kata Dwi Heri Mustika SH.
Sementara itu, Ika Devi Kurnia Putri, tetangga pelaku, yang merupakan salah satu admin yang mengelola arisan tersebut, menjelaskan bahwa selain warga Kabupaten Bojonegoro, member arisan online yang dikelola Dessy sebagian juga berasal dari luar Kabupaten Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
"Ada dari Surabaya, Bogor, dan yang terbanyak dari Kabupaten Blora. Dari Cepu, Blora," tutur Ika.
Ika menjelaskan bahwa sejumlah korban berencana melaporkan pelaku ke Polres Bojonegoro, namun dirinya mengaku belum tahu kapan mereka akan melaporkan, apakah hari ini atau besok.
"Katanya mau diomongkan sama teman-teman dulu, kapan bisanya kumpul (untuk melaporkan)," tutur Devi Kurnia Putri.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga di Kabupaten Bojonegoro, mengaku menjadi korban investasi bodong yang berkedok arisan online, yang dikelola seorang perempuan berinisial DYP atau Dessy (26), warga Dusun Bulu, Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Pasalnya, pengelola arisan tersebut, yang semula berjanji akan mengembalikan uang para member-nya pada tanggal 1 November 2022 lalu, saat ini justru kabur dari rumahnya dan belum diketahui keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Dugaan penipuan tersebut sempat menjadi viral, setelah sejumlah video yang memperlihatkan ibu-ibu yang menjadi korban mendatangi rumah atau kediaman Dessy, beredar di media sosial di Kabupaten Bojonegoro.
Dari data yang dihimpun, diperkirakan total kerugian para korban atau member dari arisan online ini ditaksir mencapai Rp 1,3 miliar, di mana rata-rata korban sudah menyetorkan uang antara Rp 10 juta hingga Rp 60 juta.(din/red/imm)
Reporter: Didin Alfian ST
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com