Makna di Balik Logo Hari Jadi Ke-344 Bojonegoro Tahun 2021

Konten Media Partner
3 Oktober 2021 18:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahyu Pujianto, warga Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, pemenang lomba desain logo Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-344 tahun 2021. (foto: Dok Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Wahyu Pujianto, warga Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, pemenang lomba desain logo Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-344 tahun 2021. (foto: Dok Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Logo Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-344 tahun 2021 baru saja di-launching atau diluncurkan oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu'Awanah, di Gedung Command Centre Pemkab Bojonegoro. Minggu (03/10/2021).
ADVERTISEMENT
Lomba desain logo Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-344, dimenangkan oleh Wahyu Pujianto, asal Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.
Tema besar HJB ke-334 yang jatuh pada tanggal 20 Oktober 2021 nanti adalah "Pembangunan Merata Sejahtera Terasa". Sementara, logo ini terinspirasi dari usia Kabupaten Bojonegoro yang sudah menginjak 334 tahun, dan telah berkontribusi penuh kepada masyarakat, terutama dalam hal pembangunan.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, saat beri sambutan dalam peluncuran logo Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-344 tahun 2021. (foto: Dok Istimewa)
Disampaikan oleh Bupati Anna Mu'awanah bahwa makna dari tema itu adalah representasi dari Pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara dalam konteks keadilan.
"Jadi makna dari tema ini bukan sekadar kalimat, melainkan sebuah kesempatan untuk mewujudkan mimpi menjadi nyata dengan berkarya." kata Bupati Anna Mu'awanah.
Bupati Anna Mu'Awanah menambahkan, berangkat dari tema Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke-344 ini dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat Bojonegoro untuk saling bersinergi dan saling menguatkan.
ADVERTISEMENT
"Mari kita saling bersinergi dan menguatkan, agar cita-cita yang kita impikan dapat terwujud," kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, saat serahkan piala kepada Wahyu Pujianto, pemengang lomba desain logo Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-344 tahun 2021. (foto: Dok Istimewa)
Sementara itu, Wahyu Pujianto sebagai pemenang lomba design logo mengatakan dirinya sangat bangga desin logonya terpilih sebagai logo resmi Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro tahun 2021.
"Logo ini terinspirasi dari usia Kabupaten Bojonegoro yang sudah menginjak 334 tahun, dab telah berkontribusi penuh kepada masyarakat, terutama dalam hal pembangunan." tutur Wahyu Pujianto.
Wahyu menjelaskan tentang filosofi logo yang dibuatnya. Menurutnya, warna orange pada angka 3 melambangkan semangat yang berapi api, kreatif, dan enerjik. Di mana saat ini Bojonegoro sedang berbenah untuk mengangkat dan mendorong terciptanya pembangunan yang merata.
Sementara, warna biru pada angka 4 menggambarkan tentang stabilitas, kekuatan, ketenangan berpikir, percaya diri, dan profesional dalam wujudkan kesejateraan masyarakat yang makin terasa.
ADVERTISEMENT
"Dan warna hijau pada angka 4 melambangkan kesuburan, keindahan, kemakmuran, serta energi pertumbuhan untuk terus maju dan produktif." kata Wahyu Pujianto.
Selain makna warna pada logo, Wahyu juga menjelaskan makna lambang pada logo tersebut.
Api menyala melambangkan semangat pemerintah dan masyarakat dalam membangun daerah.
Sudut lancip keatas melambangkan semangat dan tekad untuk terus maju membangun Bojonegoro.
Alat konstruksi melambangkan pembangunan yang masif dan terukur untuk kesejahteraan masyarakat.
Jalan raya melambangkan infrastruktur yang masif dan merata.
Pengeboran minyak melambangkan potensi dan kekayaan dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
Garis akslerasi melambangkan kecepatan dan ketepatan dalam proses pembangunan.
Meliwis Mukti melambangkan burung meliwis putih yang merupakan penjelmaan dari Prabu Angling Dharma, Raja Malowopati.
"Dan daun melambangkan Kabupaten Bojonegoro merupakan tanah yang subur, gemah ripah loh jinawi," tutur Wahyu Pujianto. (rd/imm)
ADVERTISEMENT
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com