Konten Media Partner

Menengok Potensi Goa Lowo di Kawasan Hutan Bojonegoro

1 Juni 2021 11:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi pintu masuk Goa Lowo, di kawasan hutan Dusun Ngronan, Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro. (foto: dan/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi pintu masuk Goa Lowo, di kawasan hutan Dusun Ngronan, Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro. (foto: dan/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Kabupaten Bojonegoro menyimpan potensi wisata alam yang luar biasa, salah satunya adalah Goa Lowo, yang berada di kawasan hutan milik Perhutani, di Dusun Ngronan, Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, Goa Lowo ini dihuni ribuan kelelawar, atau dalam bahasa Jawa disebut lowo. Namun sayang, keberadaan Goa Lowo yang cukup indah ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Selain belum adanya akses jalan yang memadai menuju goa tersebut, kondisi di dalam goa juga masih dibiarkan apa adanya, sehingga pengunjung akan kesulitan untuk menjelajahi kondisi di dalam goa.
Saat ini, warga masyarakat setempat hanya berani memasuki goa tersebut hingga kedalaman 20 meter, untuk mengambil atau memanfaatkan kotoran kelalawar sebagai bahan untuk pembuatan pupuk organik. Hal tersebut karena adanya bau kotoran kelalawar yang sangat menyengat di dalam goa, sehingga warga masyarakat hanya diizinkan masuk di kedalaman 20 meter saja.
Goa Lowo, di kawasan hutan Dusun Ngronan, Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro. (foto: dan/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Lokasinya berjarak kurang lebih 4 kilometer dari jalan poros kecamatan di Desa Bareng, Kecamatan Sekar, atau bisa ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua menuju Dusun Ngronan.
Dari Dusun Ngronan, pengunjung harus berjalan kaki menuju Goa Lowo, dan tidak bisa menggunakan kendaraan roda dua, karena keberadaan Goa Lowo ini berada di atas bukit. Pengunjung harus berjalan kaki dengan jarak sekitar 600 meter untuk sampai di mulut goa, yang berada di ketinggian 200 meter di atas permukaan air laut (MDPL).
Sesampainya di Goa Lowo, pengunjung akan melihat mulut goa yang menganga dengan ukuran sekitar dua meter dan bisa dimasuki dua orang secara bersamaan. Di dalam goa tersebut pengunjung akan melihat ribuan kelalawar yang beterbangan dan bergelantungan di dinding-dinding goa dengan suaranya yang khas. Selain itu akan tercium bau kotoran kelelawar yang sangat menyengat.
ADVERTISEMENT
Dinding dan atap goa merupakan bebatuan yang banyak memiliki bentuk yang unik dan cukup indah. Sementara, di beberapa sudut lantai atau dasar goa, terdapat genangan air karena adanya tetesan ari dari dinding atau atap goa, yang sebagian membentuk stalagmit atau batuan kapur berbentuk kerucut yang berdiri tegak di lantai gua.
Namun sayang, karena Goa Lowo ini belum dikelola dengan baik sehingga pengunjung belum diizinkan untuk masuk ke dalam goa.
Goa Lowo, di kawasan hutan Dusun Ngronan, Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro. (foto: dan/beritabojonegoro)
Kepala Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Saemo, saat mendampingi awak media ini berkunjung di Goa Lowo, Senin (31/05/2021) mengungkapkan bahwa Goa Lowo ini memiliki panjang sekita 100 meter, namun karena goa tersebut dihuni ribuan kelelawar sehingga di dalam goa tersebut dipenuhi bau kotoran kelelawar yang sangat menyengat. Tanpa menggunakan peralatan yang lengkap, warga hanya diizinkan masuk hingga kedalaman 20 meter.
ADVERTISEMENT
"Warga sekitar banyak yang memanfaatkan kotoran kelalawar untuk pupuk organik," kata Saemo.
Saemo mengatakan bahwa keberadaan Goa Lowo tersebut sudah diketahui sejak dulu, namun karena berbagai keterbatasan sehingga potensi goa tersebut belum bisa dikelola dengan baik. Menurutnya, saat ini akses jalan menuju goa tersebut medannya cukup sulit sehingga belum banyak wisatawan yang datang ke goa tersebut.
"Harapan kami ada dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk pengembangan potensi wisata Goa Lowo ini agar nantinya dapat meningkatkan perekomian masyarakat sekitar." tutur Saemo. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com