Menikmati Wedang Ronde Khas Bojonegoro di Bulan Ramadhan

Konten Media Partner
20 April 2021 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahcmad Sofiudin (29), penjula wedang ronde di Desa Sugihwaras, Kecamatan Sugihwaras, saat melayani pembeli. (foto: dan/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Ahcmad Sofiudin (29), penjula wedang ronde di Desa Sugihwaras, Kecamatan Sugihwaras, saat melayani pembeli. (foto: dan/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bojonegoro - Wedang ronde, mungkin bagi sebagian masyarakat di Kabupaten Bojonegoro saat ini jarang ditemui, namun di pelosok Bojonegoro bagian selatan, tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, masih ada penjual wedang ronde yang ramai dukunjungi pembeli.
ADVERTISEMENT
Terlebih di saat Bulan Suci Ramadhan kali ini, warung wedang ronde yang lokasinya di samping jembatan penghubung Desa Sugihwaras menuju Desa Siwalan, Kecamatan Sugihwaras tersebut ramai dikunjungi pembeli yang datang menikmati wedang ronde di kala malam hari.
Saat awak media ini datang berkunjung di warung tersebut Senin (19/04/2021) malam, pemilik warung wedang ronde, Ahcmad Sofiudin (29), sedang melayani beberapa pembeli.
Ahcmad Sofiudin merupakan Perangkat Desa Siwalan, Kecamatan Sugihwaras. Dirinya mengaku sudah sejak lama berjualan wedang ronde. Karena jabatannya tersebut dirinya hanya berjualan wedang ronde di malam hari saja, karena saat siang hari harus melaksanakan tugasnya sebagai perangkat desa.
"Dulu pernah berjualan di Taman Rajekwesi Bojonegoro, Karena ada pekerjaan yang tidak dapat saya tinggalkan akhirnya hanya berjualan malam hari saja dan cari lokasi dekat dengan rumah juga," kata Ahcmad Sofiudin.
ADVERTISEMENT
Dirinya mengaku setiap hari buka mulai pukul 16.00 WIB hingga dini hari. Menurutnya, dalam semalam rata-rata mempu menjual sekitar 60 hingga 70 porsi. Sementara untuk harga per porsi ia jual dengan harga Rp 6.000. Sementara untuk mangkok atau wadah yang ia gunakan terbuat dari tempurung kelapa atau warga setempat menyebut dengan istilah bathok.
"Alhamdulillah selama Ramadan ini selalu ramai pembelinya. Mulai menjelang magrib dan habis salat tarawih. Biasanya sebelum saur tiba kadang sudah abis," kata Ahcmad Sofiudin
Siti Choirul (24), warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Sugihwaras, salah seorang pembeli wedang ronde. (foto: dan/beritabojonegoro)
Seorang pengunjung bernama Siti Choirul (24), warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Sugihwaras, mengatakan bahwa dirinya datang menikmati wedang ronde setelah salat tarawih.
"Rasanya enak, pas dinikmati di malam hari sambil menanti makan saur." kata Siti Choirul.
ADVERTISEMENT
Siti Choirul mengaku sudah tiga kali ini datang membeli wedang ronde di warung milik Ahcmad Sofiudin. Menurutnya, wedang ronde memiliki kasiat untuk menghangatkan tubuh. Selain itu, dirinya jarang sekali minuman wedang ronde karena memang jarang ditemukan penjual wedang ronde di Bojonegoro.
"Senang saja. Tempatnya juga tradisional jadi sangat cocok untuk nongkrong anak muda dengan gerobak yang klasic menambah suasana semakin kerasan, apalagi sambil ngobrol bersama teman," kata Siti Choirul.
Wedang ronde merupakan minuman jahe hangat ditambah rempah-rempah daun sereh, kayu manis, gula merah, dan bulatan tepung ketan berisi kacang tanah, roti tawar, kolang-kaling dan kelapa muda. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com
ADVERTISEMENT