Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Pabrik Gula Gendhis Multi Manis Blora, Jalin Kerja Sama dengan Petani Lokal
4 September 2020 16:24 WIB

ADVERTISEMENT
Blora - Pabrik Gula (PG) Blora milik PT Gendhis Multi Manis (PT GMM) Bulog, di Desa Tinapan Kecamatan Todanan kabupaten Blora, Jawa Tengah, segera merealisasi kerja sama dengan petani tebu lokal.
ADVERTISEMENT
Kerja sama tersebut dilakukan lantaran program kerjasama PT GMM Bulog dengan Perhutani melalui program tebu lahan hutan, sulit terlaksana.
"PT GMM menggalang kerja sama dengan petani tebu lokal, karena kerja sama dengan Perhutani ternyata ngabang dan sulit terlaksana," tutur Direktur Operasional (Dirops) PT GMM, Ihsan, Jumat (04/09/2020).
Ihsan melanjutkan, sebelum melakukan kerja sama penuh dengan petani lokal, pihaknya bakal melakukan penjajagan terlebih dahulu.
“Kami akan coba sekitar 200 hektare dulu. Jika semua lancar, kerjasama akan dimulai tahun ini,” kata Dirops PT GMM.
Program kerjasama yang akan disepakati dengan para petani, nanti bibit dan perawatan disediakan PG GMM Blora. Untuk tenaga kerja sepenuhnya menjadi kewajiban petani.
"Kami gandeng petani lokal, harapan dari kerja sama ini, hasil panen dijual ke PG Blora dan untuk genjot produksi," terang Ihsan.
ADVERTISEMENT
Untuk keperluan tersebut, pihaknya masih perlu aktif melakukan kajian terkait adanya kemungkinan risiko kerja sama di kemudian hari.
“Resiko itu, antara lain petani menjual tebunya ke PG lain, maka ini juga butuh pengawasan,” kata Ihsan.
Ihsan menambahkan, untuk memenuhi target giling 498.050 ton tebu, PT GMM Bulog butuh lahan tanaman tebu seluas 6.500 hingga 7.000 hektare.
Sementara ini lahan pertanian tebu yang ada di wilayah Kabupaten Blora baru seluas sekitar 3.600 hektar, sehingga PT GMM butuh lahan lagi 3.000 hektar lebih.
Maka saat musim giling tahun ini dan 2-3 tahun sebelumnya, kekurangan tebu untuk produksi gula harus mengambil dari petani di luar Blora, seperti Rembang, Sragen, Grobogan dan Pati.
"Seperti musim giling tahun ini, tebu petani Sragen jadi rebutan antara PG Blora dengan PG lain, dan terjadilah persaingan harga," utur Ihsan menambahkan.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, PG Blora milik PT GMM Bulog memiliki kemampuan giling 6.000 ton cane per day (TCD) atau 6.000 ton tebu perhari, dengan perkiraan pertengahan September 2020 ini bakal rampung.
Meski demikian, nanti PT GMM akan menutup musim giling tebu 2020 ini, bila tebu petani benar-benar selesai dipanen.
"Tebu harus benar-benar sampai habis, kasihan petani jika yang panen belakangan tidak bisa giling," kata Dirops PT GMM, Ihsan. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Artikel ini telah tayang di: https://beritabojonegoro.com