Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Pasokan Minim, Harga Cabai di Bojonegoro Merangkak Naik
9 Maret 2018 17:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
![Pasokan Minim, Harga Cabai di Bojonegoro Merangkak Naik](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1520591658/0309_LOMBOK_01_wqnzu0.jpg)
ADVERTISEMENT
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Cuaca buruk disertai intensitas hujan yang tinggi selama dua pekan terakhir membuat harga cabe rawit di pasar tradisional Bojonegoro kembali melambung tinggi. Bahkan, kenaikannya hingga 30 persen. Kondisi tersebut diperkirakan masih akan berlanjut hingga jelang bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Salah satu pedagang lombok di pasar tradisional Bojonegoro Sumiati (50) mengatakn kenaikan harga cabai rawit diduga akibat terbatasnya pasokan dari petani karena dampak cuaca buruk dan gagal panen.
"Kenaikan komoditas bumbu di pasar tradisional ini diperkirakan akan terus terjadi hingga cuaca membaik. Bahkan jika tidak ada tindakan dari pemerintah maka akan berlangsung hingga bulan Ramadan," ungkap Wahyuni, Jumat (09/03/2018).
Harga cabai rawit yang sebelumnya berada di kisaran lima puluh ribu rupiah per kilogram, kini melambung hingga mencapai kisaran harga enam puluh lima ribu rupiah per kilogram.
Selain cabai rawit, cabai plompung awalnya dua puluh lima ribu rupiah kini naik menajadi tiga puluh lima ribu rupiah, sementara komoditas sayuran seperti wortel, tomat, saat ini masih stabil yakni wortel sembilan ribu rupiah per kilogram dan tomat delapan ribu rupiah per kilogramnya.
ADVERTISEMENT
Hal senada disampaikan Pujiati (37) pedagang sayuran. Harga lombok kini mulai naik kembali yang sebelumnya pernah turun namun sejak sepekan ini mulai naik kembali.
Pedagang berharap pemerintah turun tangan untuk menstabilkan harga, kondisi ini jika tidak segera ditangani maka akan terus naik hinga bulan Ramadan mendatang. (mol/kik)