Konten Media Partner

Pekerja Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro Berbaur dengan Warga Jadi Relawan Kurban

18 Juni 2024 11:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pekerja Lapangan Banyu Urip saat menjadi relawan kurban di desa-desa sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip dan Kedung Keris, Bojonegoro. (Aset: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Para pekerja Lapangan Banyu Urip saat menjadi relawan kurban di desa-desa sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip dan Kedung Keris, Bojonegoro. (Aset: Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bojonegoro - Momentum Iduladha 1445 Hijriah menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi bagi para pekerja Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro.
ADVERTISEMENT
Melalui Badan Dakwah Islam (BDI) ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), mereka mengumpulkan hewan kurban dan menyalurkannya ke desa-desa sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip dan Kedung Keris, di Kabupaten Bojonegoro.
Menurut Ketua BDI EMCL, Imam Chudori, bahwa sebulan sebelum iduladha BDI EMCL sudah menjaring relawan, mengumpulkan hewan kurban dari para pekerja dan berkoordinasi dengan desa dan tokoh masyarakat sekitar.
“Hari ini kami menyebar di dua kecamatan, Gayam dan Kalitidu,” ucap Imam Chudori, Ketua BDI EMCL. Senin (17/06/2024).
Para pekerja Lapangan Banyu Urip saat menyalurkannya hewan kurban ke desa-desa sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip dan Kedung Keris, Bojonegoro. (Aset: Istimewa)
Para relawan berbagi tugas dan lokasi. Selain ingin memastikan hewan kurban tiba tepat waktu di desa penerima, relawan juga memastikan penyalurannya. Mereka juga menyiapkan dokumentasi yang lengkap untuk laporan kepada para pemberi kurban. Mulai dari penyebutan nama yang berkurban ketika penyembelihan, hingga dagingnya tiba di rumah warga.
ADVERTISEMENT
“Ini untuk meningkatkan kepercayaan para pekerja yang menitipkan hewan kurban, selain kami juga ingin membangun kebersamaan dengan warga sekitar,” tutur Imam mengimbuhkan.
Para relawan BDI EMCL memaknai kurban tidak hanya sekadar berbagi daging. Lebih dari itu, mereka meyakini kurban sebagai perekat kekeluargaan, meningkatkan kepedulian terhadap sesama, dan memperkuat hubungan baik.
Kegiatan BDI EMCL tidak hanya memfasilitasi aktivitas ibadah di masjid Lapangan Banyu Urip, namun juga meneguhkan budaya solidaritas, memperkuat iklim persaudaraan antar sesama, serta menghubungkan jejaring di internal maupun di luar lingkungan pekerjaan.
“Semoga kami bisa terus istiqomah,” kata Imam Chudori.
Seperti yang diungkapkan Adhitia Pramadita. Pria asal Jakarta ini mengaku bergabung menjadi relawan dengan penuh suka cita. Selain karena harus merayakan lebaran haji di perantauan, dia juga menjadi lebih akrab dengan warga sekitar Lapangan Banyu Urip.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, tahun ini saya bisa berkurban dan merayakan iduladha bersama warga di Desa Sukoharjo, Kalitidu,” tutur Adhitia Pramadita.
Adhitia bersama 20 relawan lain mendedikasikan dirinya untuk warga di dekat tempat mereka bekerja. Untuk masyarakat di 16 desa, mereka berhasil mendistribusikan 52 kambing dan 2 ekor sapi.
“Semoga iduladha tahun ini menjadi momentum yang baik untuk merefleksikan diri kita bahwa semua yang kita miliki ini hanya titipan dari Yang Maha Kuasa, seperti pesan yang disampaikan dalam kisah Nabi Ibrahim yang harus merelakan anaknya, Nabi Ismail,” kata Adhitia.
Sekretaris Desa Sukoharjo, Rico Agus Heptafiansya menanggapi positif kegiatan para relawan BDI EMCL. Dia mendukung kegiatan para relawan dengan memfasilitasi lokasi dan mengoordinasikannya bersama warga.
ADVERTISEMENT
“Kerelawan mereka patut diapresiasi, saya sangat mendukung kegiatan positif ini,” tutur Rico Agus Heptafiansya. (ads/red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com