Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Pemkab Bojonegoro Bakal Perkuat Ketahanan Pangan Keluarga Prasejahtera
23 Februari 2025 15:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro segera meluncurkan program inovatif yang mengintegrasikan buis penampung air hujan untuk budidaya ikan lele konsumsi bagi keluarga prasejahtera.
ADVERTISEMENT
Program ini memungkinkan masyarakat, khususnya keluarga prasejahtera, dapat memanfaatkan buis-buis beton dan air hujan sebagai media pemeliharaan ikan lele.
Program ini akan mulai dilaksanakan dalam 100 hari pertama masa pemerintahan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, dan akan terus dievaluasi efektivitasnya dalam mendukung pengentasan kemiskinan.
Sekadar diketahui, kemiskinan dan keterbatasan akses terhadap sumber pangan bergizi masih menjadi tantangan bagi banyak keluarga di Kabupaten Bojonegoro.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro mencatat bahwa pada tahun 2024, sebanyak 11,69 persen warga Kabupaten Bojonegoro tergolong sebagai masyarakat prasejahtera.
Kondisi ini berdampak per Desember 2024 balita yang mengalami stunting tercatat sebanyak 1.358 anak.
Kepada awak media, Bupati setyo Wahono mengungkapkan bahwa bahan pangan yang berkualitas adalah kunci untuk mencegah stunting dan memenuhi kebutuhan gizi warga.
ADVERTISEMENT
“Secara bertahap, kita akan mulai membangun buis beton lele untuk para keluarga prasejahtera di titik-titik percontohan,” ucap Bupati Bojonegoro yang suka dipanggil Mas Setyo Wahono ini.
Menurut Bupati Setyo Wahono, Pemkab Bojonegoro telah menggandeng akademisi dan pelaku usaha untuk memastikan keberlanjutan program budidaya ikan lele ini.
Sebelumnya Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah telah bermitra dengan Banyumanik Research Center (BRC) guna mengkaji instalasi dan pengelolaan jangka panjang program ini.
“Kita akan mengadopsi praktik sukses yang diterapkan di Kecamatan Banyumanik, Kabupaten Gunungkidul.” tutur Mas Setyo Wahono.
Sebagai upaya mendukung kemandirian masyarakat dalam memproduksi pakan, Pemkab Bojonegoro juga akan mendorong budidaya maggot (larva lalat black soldier) sebagai alternatif pakan lele.
ADVERTISEMENT
“Selama tiga bulan pertama, masyarakat akan mendapatkan pelatihan, alat, dan bahan untuk memproduksi pakan sendiri. Fasilitas ini dapat membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada bantuan eksternal.” tutur Mas Wahono.
Program ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memperbaiki kualitas gizi masyarakat serta menekan angka stunting di Bojonegoro. Dengan ketersediaan sumber protein di lingkungan rumah tangga, gizi anak-anak diharapkan lebih terjaga.
“Selain manfaat gizi, budidaya ikan lele ini juga berpotensi meningkatkan ekonomi keluarga. Hasil panen ikan lele dapat dikonsumsi sendiri atau dijual untuk menambah pemasukan rumah tangga.” tuturnya.
Pemkab Bojonegoro optimis bahwa dengan kolaborasi semua pihak, program ini akan membawa Kabupaten Bojonegoro selangkah lebih dekat menuju kesejahteraan masyarakat.
“Dengan instalasi yang sederhana dan perawatan yang mudah, program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan protein warga, tapi juga mendorong ketahanan pangan,” kata Setyo Wahono. (red/imm)
ADVERTISEMENT
Penulis: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com