Pemkab Bojonegoro Gratiskan Biaya Pasang bagi 25 Ribu Pelanggan PDAM

Konten Media Partner
30 Januari 2024 12:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi: Kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Buana, Kabupaten Bojonegoro. (Aset: Imam Nurcahyo/BeritaBojonegoro.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Buana, Kabupaten Bojonegoro. (Aset: Imam Nurcahyo/BeritaBojonegoro.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro selama tiga tahun atau mulai 2024 hingga 2026, akan membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang air bakunya berasal dari Bendungan Gongseng yang berlokasi di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
ADVERTISEMENT
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bendungan Gongseng ini diproyeksikan dapat mencukupi 25 ribu sambungan rumah (SR) di lima kecamatan, yaitu Temayang, Sukosewu, Sugihwaras, Kedungadem, dan Kecamatan Kepohbaru.
Nantinya, biaya sambungan untuk 25 ribu pelanggan baru di lima kecamatan tersebut pembiayaannya akan ditanggung oleh Pemkab Bojonegoro, melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PKPCK).
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang kini menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Buana, Kabupaten Bojonegoro Khairul Anwar ditemui di kantornya Senin (29/01/2023) menjelaskan bahwa biaya sambungan bagi 25 ribu sambungan rumah (SR) atau pelanggan baru tersebut nantinya akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PKPCK).
“Jadi masyarakat yang menerima sambungan ini semua sudah tidak ada biaya atau gratis. Sudah dibiayai semua dari APBD,” kata Khairul Anwar.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Dinas PKPCK Kabupaten Bojonegoro, Iwan Maulana menjelaskan bahwa untuk pembangunan intake dan pipa transmisi air baku dari Bendungan Gongseng ke Water Treatment Plant (WTP), pembangunannya telah selesai dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, dengan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
Sementara untuk pembangunan Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA), Jaringan Distribusi Utama (JDU), dan Jaringan Distribusi Pembagi (JDP), serta pemasangan sambungan distribusi air ke pelanggan atau sambungan rumah (SR), dilaksanakan oleh Pemkab Bojonegoro melalui Dinas PKPCK dengan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Mulai awal tahun 2024 ini Pemkab Bojonegoro melalui Dinas PKPCK mulai melaksanakan pembangunan WTP dan jaringan pendampingnya. Dananya dari APBD,” kata Iwan Maulana. Selasa (30/01/2024).
ADVERTISEMENT
Iwan Maulana menambahkan bahwa nantinya Pemkab Bojonegoro akan membangun dua WTP, yaitu WTP Jono di Kecamatan Temayang, yang diperuntukkan bagi pelanggan di Kecamatan Temayang dan Sukosewu, dan WTP Wedoro di Kecamatan Sugihwaras, yang diperuntukkan bagi pelanggan di Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, dan Kecamatan Kepohbaru.
“Untuk tahun ini baru satu WTP (WTP Jono) dan tahun depan satu WTP lagi (WTP Wedoro). Jadi pembangunannya bertahap selama tiga tahun. Selesai tahun 2026,” kata Iwan Maulana.
Iwan juga menyampaikan bahwa biaya sambungan bagi 25 ribu sambungan rumah (SR) atau pelanggan baru dari IPA Bendungan Gongseng ini nantinya akan ditanggung oleh Pemkab Bojonegoro.
“Jadi masyarakat yang menerima sambungan ini semua sudah tidak ada biaya atau gratis. Sudah dibiayai semua dari APBD,” kata Iwan Maulana.
ADVERTISEMENT
Sekadar diketahui, Bendungan Gongseng di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo secara virtual dari area Bendungan Tugu, di Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek. Selasa (29/11/2021).
Bendungan ini memiliki kapasitas penampungan air total sebanyak 22,43 juta meter kubik, dengan tampungan efektif sebesar 14,75 juta meter kubik, dan bisa mengairi keperluan irigasi seluas 6.191 hektare, serta menghasilkan air baku dengan debit 300 liter per detik dan memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 mega watt.
Selain itu, waduk ini nantinya akan memberikan layanan daerah irigasi Bendungan Pacal untuk enam kecamatan, yaitu Kecamatan Sukosewu, Kanor, Balen, Kepohbaru, Baureno dan daerah irigasi baru di tiga kecamatan yaitu Sugihwaras, Temayang, dan Kedungadem, dengan total lahan seluas 6.191 hektare, serta dapat berfungsi sebagai reduksi banjir hingga 133,27 meter kubik per detik. (red/imm)
ADVERTISEMENT
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com