Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Pengawasan Jajan Pasar Perlu Sinergi Banyak Pihak
14 Februari 2018 22:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
![Pengawasan Jajan Pasar Perlu Sinergi Banyak Pihak](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1518620719/0214_BPOM_01_ijzm7i.jpg)
ADVERTISEMENT
Oleh Mulyanto
Bojonegoro - Masyarakat kita suka camilan atau jajan. Apalagi harganya murah dan mudah didapat. Namun selain murah, pertimbangan kesehatan jauh lebih penting. Perlu pengawasan ketat agar jajanan yang beredar di pasaran benar-benar sehat.
ADVERTISEMENT
Pesan itu diungkap oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Timur dalam rapat dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bojonegoro di Creative Room lantai 4 Gedung Pemkab, Rabu (14/02/2018).
Pertemuan tersebut membahas pembentukan tim terpadu program pasar aman dari bahan berbahaya, yang diikuti oleh beberapa element mulai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Satpol PP, Dinas Peternakan dan Perikanan, serta PD Pasar. Acara dibuka oleh Asisten II Pemkab Bojonegoro, Setyo Yuliono.
Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen B POM Jatim Retno Chatulistiani menjelaskan, pengawasan kesehatan jajan di pasar bukan hanya tugas BPOM. Pasar harus punya pengawas yang menangani itu. Untuk Bojonegoro saja terdapat 90 pasar, maka pengawasan tak semata mata tugas Disperindag, namun membutuhkan sinergi beberapa pihak.
ADVERTISEMENT
"Kepedulian kita terhadap pangan aman masih terbatas. Bahan berbahaya pangan mudah didapatkan dan sebagian masyarakat masih menganggap enteng dampaknya," kata Retno.
Sementara itu, Yudhistira Adi N dari Disdag Bojonegoro mengatakan, pengawasan khusus itu penting demi kesehatan asyarakat.
"Selain itu penting juga mengembalikan pasar sebagai jantung perekonomian masyarakat. "Yang utama adalah bagaimana kita mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional," katanya. (mol/mt)