Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Petani Blora Akan Kirim Ribuan Ton Beras ke Palestina
26 Januari 2018 13:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Oleh Priyo Spd
Blora - Di tengah santernya rencana pemerintah impor beras, ternyata, tak membuat pengaruh besar bagi petani di Kabupaten Blora. Bahkan, rencananya melalui program Aksi Cepat Tanggap (ACT) For Humanity para petani akan mengirimkan ribuan ton beras hasil panennya ke Palestina untuk bantuan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Petani yang berada di beberapa desa lumbung pangan yang ada di Kecamatan Kedungtuban dan Kecamatan Cepu. Sejak awal Januari 2018 hingga kini mereka terus mengumpulkan hasil panennya untuk dikirim ke Palestina dibawah koordinator tim ACT.
Seperti yang terjadi di Desa Panolan Kecamatan Kedungtuban, Desa Jipang dan Desa Gadon Kecamatan Cepu, serta beberapa desa lainnya. Para petani sudah mulai sibuk dengan perkakasnya masing-masing untuk memanen padinya.
Sebagian petani memegang arit, begitu lincahnya memotong tangkai demi tangkai padi itu. Padi yang sudah dipotong kemudian dibawa ke tepi jalan, untuk dimasukan ke mesin DOS.
Salah satu petani Desa Gadon, Ramli mengakui bahwa mereka sangat senang mengikuti proses panen kali ini. Mereka sadar bahwa setiap bulir padi yang mereka hasilkan akan sangat membantu warga Palestina yang sedang teraniaya.
ADVERTISEMENT
“Saya akan membantu dengan mengumpulkan beras panen di wilayah Kecamatan Cepu. Semoga beras ini bisa sampai ke sana dan dapat menolong masyarakat Palestina yang kena musibah," ungkap Ramli, salah satu petani desa Gadon.
Sementara itu, Insan selaku Vice President ACT mengatakan, beras yang dikumpulkan adalah beras yang dibeli langsung dari petani dengan harga terbaik. Sehingga, para petani bisa merasakan harga terbaik di masa panennya. Selain itu, efek domino dari pembelian beras langsung dari petani adalah untuk memotong rantai tengkulak yang sudah mengakar di kalangan para petani.
“Mulai pekan kedua Januari hingga pekan kedua Februari, kita sedang berikhtiar menyiapkan 10.000 ton beras untuk program Kapal Kemanusiaan,” ungkap Insan Jumat (25/01/2018).
Jika tidak ada aral melintang, menurutnya Kapal Kemanusiaan untuk Palestina akan diberangkatkan pada 21 Februari 2018. Sama seperti keberangkatan Kapal Kemanusiaan untuk Rohingnya sebelumnya, Kapal Kemanusiaan untuk Palestina juga rencananya akan lepas jangkar dari Terminal Peti Kemas Surabaya.
ADVERTISEMENT
“Gabah para petani di Blora ini akan dikirim menggunakan kapal dengan daya tampung 10.000 ton menuju Palestina,” terangya. (teg/mh)