Konten Media Partner

Realitas Kehidupan

30 Juni 2018 20:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Realitas Kehidupan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Beraneka macam warna kehidupan dan ragam perjalanan hidup manusia. Berbagai cara ditempuh dalam menjalani kehidupan untuk mencapai tujuan.
ADVERTISEMENT
Diperlukan bekal ilmu agar dapat dijadikan penerang, cahaya, petunjuk kegelapan menuju keimanan, keyakinan pada Sang Pencipta.
Bila kita ingin selamat di dunia, dengan ilmu, ingin selamat di akhirat dengan ilmu, dan ingin selamat kedua-duanya dengan ilmu.
Dan Allah Swt akan meninggikan derajat orang-orang berilmu dan beriman.
Di zaman sekarang timbul gejala keengganan menuntut ilmu, sekolah dan belajar orientasinya lebih pada pekerjaan dan materi untuk memenuhi kebutuhan duniawi dan itu manusiawi sekali, karena pengaruh budaya dan pola pikir yang cenderung pragmatis, serba instan serta positifistik (Memandang sesuatu dari indera yang terbatas/materi/ yang tampak, enggan melihat makna tersirat di balik yang tidak tampak).
ADVERTISEMENT
Itulah realitas kehidupan saat ini.
Sesungguhnya dengan Ilmu dapat digunakan menikmati dan menjalani realitas kehidupan sesuai aturanNya.
Realitas kehidupan akan dapat kita jalani dengan senang dan bahagia bila terpenuhinya harapan menjadi kenyataan.
Sebaliknya, kesedihan akan melanda bila keinginan dan harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
Sedih dan bahagia ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.
Sangat diperlukan ikhtiar yang sungguh-sungguh dan istiqomah serta kepasrahan pada Sang penentu kehidupan agar kita dapat menikmati dan menjalani realitas kehidupan ini dengan benar, dipenuhi rasa syukur, cinta kasih untuk bahagia yang ditunjukkan dengan perilaku dan sikap bijaksana, tidak berlebihan.
Ya Allah ampunilah kekhilafan kami, Aamiin
Semoga bermanfaat
ADVERTISEMENT
Bojonegoro, 30 Juni 2018. (*/kik)