news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Resensi Buku: Disruption

Konten Media Partner
9 Agustus 2019 13:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampul Buku Disruption
zoom-in-whitePerbesar
Sampul Buku Disruption
ADVERTISEMENT
Penasaran bukan?. Kata ini sudah viral dan menjadi trending topik semenjak didengungkannya revousi industri 4.0. Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) sudah dua tahun lalu mengoleksi buku ini serta karya Rhenald Kasali yang lain seri setelah Disruption yaitu Tomorrow is Today. Untuk resensi kali ini saya ingin mengupas buku Disruption.
ADVERTISEMENT
Apa sih arti satu kata yang lagi ngetren di abad 21 ini. Hati – hati apakah usaha Anda sudah ter-disrupsi atau malahdigantikan dengan usaha lain yang tidak terlihat, pelan pelan namun mereka mambu melakukan perubahan besar. Kira kira begitulah pesan singkat dari buku ini. Disruption terjadi di setiap bidang kehidupan. Bidang ekonomi, sosial, budaya, hukum, pendidikan, kesehatan dan pemerintahan. Pada dasarnya disruption adalah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama atau orang lama (incumbent) dengan cara-cara baru atau orang orang baru (start up). Disrupsi berpotensi menggantikan pemain-pemain lama dengan baru. Disrupsi bisa dilihat sebagai sesuatu yang positif karena merupakan sebuah inovasi yang dinamis dan serba efisien, efektif dan serba canggih. Karakter dari abad 21 yang dikenal juga dengan era revolusi 4.0 adalah cepat, mengejutkan dan memindahkan. Jika perusahaan perusahaan besar tidak berinovasi maka mereka akan terancam punah, seperti punahnya hewan super besar dinosaurus yang tidak mampu beradaptasi akhirnya punah. Jadi mulai sekarang kita harus sepakat dengan disruptive mindset.
ADVERTISEMENT
Kalau perekonomian masih tumbuh, sementara usaha Anda mengalami kemunduran, itu pertanda ada lawan-lawan baru yang tak terlihat. Temukanlah, gunakan ilmunya untuk menciptakan sesuatu yang baru. Perlu merubah mindset dalam era disrupsi ini, bukan lagi pemilik modal yang berkuasa namun dia yang terinovatif yang akan menguasai usaha di segala bidang kehidupan ini. Bisnis kecil yang inovatif bisa menggusur bisnis besar yang sudah berdiri tahunan bahkan puluhan tahun yang lalu. Contohnya ponsel yang sangat terkenal 10 tahun lalu Nokia begitu ngetren di masyarakat, dengan adanya smart phone / android maka habislah perusahaan yang telah mendunia ini. Toko Matahari sekarang sudah mulai sepi karena digantika dengan olshop (online shop) toko fashion yang dijual secara online, mereka cukup mempromokan baju mereka di media sosial dengan biaya promosi yang super murah, lalu siap mengantar sampai ke tempat tujuan, bayarnya nanti jika barang sudah diterima pembeli. Cukup simple, cepat, berbiaya murah, canggih bukan. Pembeli tinggal klik klik smart phone mereka tanpa pergi kemana-mana membuang biaya. Cukup di tempat pesanan baju mereka datang. Layanan kini berkembang tidak hanya fashion, namun makanan, angkutan, buku bacaan, kendaraan, barang rumah tanggapun bisa beli secara online. Hemat dan simpel bukan?
ADVERTISEMENT
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, ada lima hal penting dalam disruption.
1).Disruption akan berakibat penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang menjadi lebih simpel. Karena kebutuhan manusia yang dibutuhkan sekarang ini cukup dengan order lewat aplikasi di smartphone maka segala kebutuhan akan tersedia dengan cepat.
2.Disruption akan membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik ketimbang yang sebelumnya. Kualitas dari segi produk dan pelayanan. Mereka terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan hidup agar lebih praktis.
3).Disruption berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang selama ini ter-eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini tertutup menjadi terbuka. Sekelompok perusahaan baru seperti gojek misalnya mereka memiliki komunitas sopir sepeda motor/ mobil yang terhubung secara online 24 jam. Jadi kapan pun kita butuh bepergian cukup panggil gojek/grab yang siap mengantar.
ADVERTISEMENT
4).Disruption akan menghasilkan produk/jasa yang jauh lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para penggunanya. Karena sudah modern maka dalam melayani customer menggunakan aplikasi lewat smartphpne. Jadi siapapun jika memiliki smartphone maka dengan mudah bisa mengkases informasi.
Disruption membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih menghemat waktu dan lebih akurat. Itulah yang diharapkan di abad 21 ini serba pintar, efisien dan efektif. Sampai di sini sudahkah Anda memahami disruption?
Mereka mengubah model hubungan ekonomi “some people don’t like change, but you need to embrace change if the alternative is disaster” – Ellen Musk “ beberapa orang tidak menyukai perubahan tetapi Anda harus menerima perubahan jika pilihannya adalah bencana”.
ADVERTISEMENT
Siap tidak siap, kita harus siap dan menerima perubahan di abad 21 ini yang serba cepat. Karena jika kita tidak mau berubah maka kita kan terkena bencana.
Ekonomi saat ini berangsur tidak lagi terpusat di sekelompok orang yang menerapkan prinsip ekonomi yang semakin hari menimbulkan persoalan seperti korupsi, mafia, birokrasi yang fokus pada perizinan, pemerintahan yang tidak tertib, aturan yang lebih mempersulit koordinasi, rentan terhadap gejolak ekonomi tetapi dalam pertumbuhannya terganggu krisis, semakin mempertajam jurang antara kaya dan miskin. Maka masyarakat yang tidak berada dalam kelompok kapitalis ini berusaha mencari jalan keluar sendiri.
Kehadiran teknologi mengubah bentuk ekonomi di atas sedemikian rupa, kecurangandan perilaku korupsi disorot publik, perizinan yang berbelit ditentang, kepemilikan tanah oleh segelintir orang dipertanyakan. Orang orang baik pun tampil ke depan menawarkan ekonomi berbagi. Bentuk baru ekonomi yang lebih kolaboratif dan menciptakan efek deflasi atau penurunan harga. Mereka tumbuh dari kemerdekaan ekonomi kelas bawah yang masuk ke arena pasar bahkan mudah mencari modal dari investor di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Kita perlu memahami dengan jernih apa yang sebenarnya terjadi dan paham teori dan teknologi yang membuat sektor kita tangani terdisrupsi dan dapat berdamai dengan perubahan. Ciptakan cara baru dalam kehidupan abad 21 ini. Saatnya move on jika tidak ingn punah.
Setelah membaca buku setebal 478 halaman selama satu bulan maka saya tarik benang merah tentang kelebihan dan kekurangan buku ini.
Kelebihan buku ini
1).Buku ini memberikan banyak contoh punahnya perusahaan besar nasional ataupun internasional yang tidak siap menerima perubahan global. Sehingga kita bisa menimba pengalaman harus melakukan disrupsi agar tidak ketinggalan dan tidak punah tergerus oleh majunya zaman.
2).Adanya perubahan baru dalam berpikir yaitu disruptive mindset. Sedia setiap saat, real time, terbuka. Jangan berpikir liniear tapi harus berpikir cepat dan eksponensial.
ADVERTISEMENT
3).Buku ini layak dibaca oleh orang tua dalam mempersiapkan masa depan anaknya. Pemerintah dalam mengatur kebijakan agar sejalan dan bisa menjawab tantangan abad 21 ini. Pengusaha dalam menjalankan bisnisnya agar tidak gagal. Pendidik untuk memperkenalkan dunia pada siswanya. Pelajar/mahasiswa untuk menyiapkan diri sebelum terjun langusng ke dunia nyata.Masyarakat umum juga pastinya agar memiliki distruptive mindset dan meninggalkan kebiasaan yang sudah tidak lagi relevan dengan perubahan zaman.
Kekurangan buku ini
1).Ada beberapa istilah asing yang belum diterjemahkan sehingga pembaca harus kreatif dan tepat dalam mengartikan
Penulis : Rhenald Kasali
Tata letak isi : Mulyono
ADVERTISEMENT
Desain sampul : Gerald Stefano
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Februari 2017
Cetakan kedua : April 2017
Tebal : 478 halaman
ISBN : 978-602-03-3868-2
Peresensi: Frensi Agustina SPd (Manajer Bimbel Gugusan Bintang YKIB)
ADVERTISEMENT
Editor: Muhammad Roqib
Artikel ini pertama kali terbit di: https://beritabojonegoro.com
Dengan judul: Disrution