Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Rocky Gerung Beri Kuliah ‘Filsafat Kebangsaan’ di IKIP PGRI Bojonegoro
21 Oktober 2024 9:47 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Bojonegoro - Rocky Gerung, seorang komentator politik, akademisi, filsuf, dan intelektual publik Indonesia, hadir di Kampus IKIP PGRI Bojonegoro, untuk menjadi narasumber dalam Kuliah Filsafat Kebangsaan. Minggu malam (20/10/2024).
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang digelar untuk umum tersebut merupakan salah satu program IKIP PGRI Bojonegoro dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Selain dihadiri ratusan mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh masyarakat Bojonegoro, khususnya generasi muda.
Sementara, bertindak selaku moderator Dikki Achmar, yang merupakan Founder Forum Diskusi Akal Sehat Indonesia.
Mengawali acara tersebut, Dikki Achmar mengungkapkan bahwa kedatangan Rocky Gerung di Bojonegoro ini merupakan inisiatif dari Rocky Gerung yang secara pribadi ingin memberikan kuliah di Bojonegoro.
“Khusus Bojonegoro hari ini, baru pertama kali beliau yang menginisiasi. Biasanya kita yang rekomendasi, tapi untuk Bojonegoro beliau yang minta ke saya. Dikki tolong siapkan saya mau memberikan kuliah di Bojonegoro. Pada hari pertama ketika Presiden baru dilantik.” tutur Dikki Achmar saat membuka acara.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, Rocky Gerung menyoroti beberapa hal yang terjadi di Indonesia belakang ini, mulai dari pelantikan presiden baru, susunan Kabinet Prabowo-Gibran dan harapan pada pemerintah mendatang, serta terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia, termasuk yang akan digelar di Bojonegoro.
Sementara terkait Bojonegoro, Rocky mengungkapkan bahwa Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah yang surplus, dengan APBD yang cukup besar, yaitu mencapai Rp 8 triliun lebih.
Terkait dengan Filsafat Kebangsaan, Rocky ingin mengembalikan politik dan kebijakan publik ke dalam wacana kebangsaan.
“Jadi kalau kita bicara tentang Filsafat Kebangsaan, kita ingin kembalikan politik dan kebijakan publik ke dalam wacana kebangsaan. Yang kita sebut sebagai bangsa, ada sesuatu yang kita impikan di depan. The imagined community.” tutur Rocky Gerung.
ADVERTISEMENT
Menurut Rocky, Bangsa Indonesia saat ini belum “selesai”. Setiap bangsa selalu ada mimpi atau imagine. Menurutnya sebuah bangsa selalu dalam kondisi sedang mencari bentuk.
“Jadi bangsa Indonesia sedang membentuk. Karena itu peristiwa-peristiwa hari-hari ini memungkinkan kita untuk mengevaluasi kembali bentuk apa ujung dari bangsa ini.” kata Rocky Gerung.
Rocky juga menyampaikan bahwa setiap kali terjadi perubahan kepemimpinan, ada yang pasti, yaitu kedudukan presiden. Ada kontroversi tapi kemudian diselesaikan sebagai kesepakatan.
“Hari ini kita lihat seolah-olah tidak ada kesepakatan. Jadi teman-teman, kita akan lihat ada potensi keretakan kehidupan berbangsa karena masalah legitimasi,” kata Rocky Gerung.
Terkait yang terjadi di Bojonegoro yang sebentar lagi bakal menggelar Pilkada, Rocky Gerung berharap agar nantinya menghasilkan Pemilu yang cerdas, Pilkada yang bermutu, dan kompetisi yang fair.
ADVERTISEMENT
“Tapi dari awal saya mendeteksi dari Jakarta, ada sesuatu yang menggelisahkan di Bojonegoro. Kegelisahan itu berasal dari keinginan untuk memberi tahu bahwa “kuku-kuku” kekuasaan tidak boleh lagi ditancapkan dalam Pilkada
Berbicara masalah menghasilkan mutu Filsafat Kebangsaan di Bojonegoro, Rocky mengajak audiens untuk memulainya dari yang prinsipal di Bojonegoro,
“Kita ingin Bojonegoro “menghalangi” wilayah ini dieksploitasi hanya untuk kepentingan pusat. Kita ingin sumber-sumber ekonomi yang ada di Bojonegoro dibagikan langsung kepada rakyat, bukan disetorkan di pusat. Atau diisap oleh orang-orang pusat. Kita harus terlibat di situ.” kata Rocky Gerung.
Pada kesempatan tersebut Rocky menyinggung tentang pidato Presiden Prabowo usai dilantik. Menurutnya, Presiden menghendaki sumber daya alam dan ekonomi Indonesia tumbuh demi kepentingan rakyat dan bukan demi kepentingan keluarga atau kepentingan sekelompok orang.
ADVERTISEMENT
“Bagian ini boleh untuk kita tagih. Tugas dari perguruan tinggi adalah menagih konsistensi dari pidato presiden terpilih.” kata Rocky Gerung.
Rocky menyampaikan bahwa IKIP PGRI Bojonegoro mulai hari ini harus bikin semacam daftar, apa yang dijanjikan Prabowo dalam 100 hari ke depan.
“Suara dari Bojonegoro ini bisa jadi sinyal pertama bahwa politik ke depan, pembuatan kebijakan, akan dievaluasi oleh rakyat, melalui cara berpikir akademis. Itu yang saya maksud.” kata Rocky Gerung.
Rocky juga mengajak audiens untuk berdiskusi dan menyuarakan hal-hal yang konkret, supaya didengar di Pusat.
“Kalau anda viral-kan pertemuan hari ini. Itu akan jadi problem untuk dipikirkan oleh Kabinet Baru. Jadi tidak perlu datang ke DPR-MPR, untuk mengatakan ini posisi kami.” kata Rocky Gerung.
ADVERTISEMENT
Rocky mengungkapkan bahwa seluruh audiens mampu untuk mempengaruhi kebijakan melalui sosial media. “Yang anda upload hari ini, itu bukan sekadar tiba di Binagraha atau Istana Negara. Dia bakal tiba sampai ke Eropa sampai ke Amerika. Karena kapasitas kita untuk mempengaruhi kebijakan difasilitasi oleh media sosial.” kata Rocky Gerung.
Dalam kuliah tersebut, juga dilaksanakan tanya jawab atau diskusi. Sejumlah peserta yang hadir menanyakan beberapa hal yang langsung dijawab oleh Rocky Gerung.
Terpisah, Wakil Rektor IKIP PGRI Bojonegoro Ali Mujahidin menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program dari IKPI PGRI Bojonegoro dalam mendukung progam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Jadi kita mendatangkan praktisi yaitu Rocky Gerung, untuk bisa memberikan kuliah kepada mahasiswa, tapi kok sayang banget kalau hanya mahasiswa saja, sehingga kita buka untuk umum. Jadi untuk mendukung MBKM lah, praktisi mengajar.” kata Ali Mujahidin.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya terkait target apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut, Ali Mujahidin menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan dan kekritisan mahasiswa.
“Untuk muaranya untuk mahasiswa pertama adalah selain dari pada value yang diberikan Rocky Gerung, tadi kita tahu bahwa mahasiswa itu kan kekritisannya masih kurang. Itu biar ada rasa wawasan, rasa kekritisannya itu biar ada di dalam mahasiswa itu masing-masing. Keluarannya seperti itu tujuannya.” kata Ali Mujahidin. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com