Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Rumah Masa Kecil Pramoedya Ananta Toer Akan Jadi Rumah Sastra Blora
12 September 2018 16:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Oleh Priyo spd
Blora - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merevitalisasi rumah masa kecil sastrawan terkemuka, Pramoedya Ananta Toer di Blora. Pengerjaannya ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan. Direktur Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia Dra Triana Wulandari MSi mengatakan, rumah masa kecil sastrawan Pramoedya Ananta Toer nantinya akan dijadikan sebagai Rumah Sastra.
ADVERTISEMENT
“Seorang tokoh besar, sastrawan yang hebat. Apabila membaca karya-karya Pram, pasti ingin Pram itu hadir dan hidup kembali. Dan ketika kita membaca karya-karyanya, cerpennya, semua itu hampir berdekatan dengan sejarah pada masa itu,” kata Direktur Sejarah Kemendikbud Dra Triana Wulandari MSi.
Selaku Direktur Sejarah, kata dia, bangga bahwa karya-karya Pram bisa dinikmati dan dibaca. Yang paling penting rumah masa kecil sastrawan Pramoedya Ananta Toer akan dijadikan sebagai rumah sastra. Hal itu disampaikan saat memberi sambutan pada pembukaan program Indonesiana 2018 bertajuk Cerita dari Blora, di rumah masa kecil sastrawan Pramoedya Ananta Toer, Rabu (12/09/2018).
“Karya-karya Pram tidak hanya dinikmati sebagai perpustakaan, tetapi sekaligus sebagai rumah belajar dan menulis bagi seluruh warga masyarakat di Blora, Indonesia dan luar negeri. Karena Pramoedya dikenal seluruh dunia,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tujuannya, bahwa kepiawaian dari Pramoedya dan seluruh keluarganya bisa diteruskan oleh seluruh masyarakat. Khususnya generasi muda, anak-anak sekolah.
Anak-anak yang masih kecil, menurut dia, agar mau untuk menyadari bersastra, mau belajar bagaimana menghasilkan karya, menulis, menyampaikan ide dan karyanya minimal 60 hingga 70 persen hampir seperti Pram dinilai luar biasa.
“Karena Pram sangat menginspirasi, memberikan spirit, motivasi. Khususnya kami di sejarah yang paham tentang Blora, sekitar Jawa Tengah salah satunya melalui karya sastra Pram,” kata dia.
Jadi, lanjut dia, rupanya belajar sejarah tidak harus laterlek melalui pelajaran sejarah, tetapi melalui sastra, melalui karya yang maha hebat ini dengan kata-kata yang indah.
“Ketika kita membaca satu karya Pram, saya yakin. Semua ingin mengulang. Nah, sekarang bagaimana anak-anak di Blora ini bisa termotivasi membuat karya-karya yang indah seperti Pram ini. Saya yakin Indonesiana akan ke arah itu,” jelasnya.
Wakil Bupati Blora H Arif Rohman MSi pada kesempatan tersebut menyampaikan, melalui pengenalan rumah sejarah yang telah diinisiasi dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud menunjukkan Blora punya tokoh internasional, tokoh dunia.
ADVERTISEMENT
"Lewat event ini diharapkan anak anak Blora bisa mengenang sejarah kejayaan Pram, yang merupakan sastrawan luar biasa," ungkapnya .
Tak hanya itu , dirinya juga sudah koordinasi dengan sejumlah BUMN, bahwa dirinya punya mimpi, yang saat ini sudah diawali oleh Dirjen Kebudayaan, nanti kalau diijinkan oleh keluarga, akan di bangun pendopo atau joglo dari kayu jati.
“Nanti akan disiapkan kamar-kamar untuk pengunjung. Setiap hari Minggu atau libur diadakan lomba penulisan bagi anak-anak pelajar,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut diawali dengan dilakukan doa dan pemotongan tumpeng, kemudian dilanjutkan pembukaan pameran Memorabilla Pram.
Pada hari pertama kegiatan digelar talk show Cerita dari Blora. Kemudian bedah buku Cerita dari Blora di rumah masa kecil Pram. Dan opening ceremony Cerita dari Blora di Landscape Kunden yang di adakan nanti malam (teg/imm)
ADVERTISEMENT