Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Sejumlah Warga di Bojonegoro Lumpuh Terserang Chikungunya
16 Desember 2023 14:41 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bojonegoro - Sejumlah warga di Desa Sukosewu, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dilaporkan mengalami lumpuh setelah terserang penyakit chikungunya.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada enam warga desa setempat yang dilaporkan terserang penyakit tersebut. Empat orang masih menderita lumpuh dan dua lainnya telah membaik, meski masih dibantu tongkat untuk berjalan.
Saat ini, kejadian tersebut telah ditindak lanjuti oleh Puskesmas Sukosewu dengan melakukan pemeriksaan epidemiologi terhadap para penderita, dan dilanjutkan dengan pemberian obat abate untuk pemberantasan sarang nyamuk.
Kepala Desa Sukosewu, Kecamatan Sukosewu, Suwarno dikonfirmasi awak media membenarkan adanya warga di desanya yang sempat menderita kelumpuhan. Menurutnya, penyakit yang diderita beberapa warganya tersebut telah diidentifikasi oleh petugas Puskesmas Sukosewu itu sebagai virus chikungunya.
“Terserang chikungunya. Kemarin sudah ditangani Puskesmas Sukosewu,” tutur Suwarno. Sabtu (16/12/2023)
Suwarno menjelaskan bahwa warga yang terjangkit virus chikungunya tersebut tinggal di RT 18, dan sampai saat ini belum ada penyebaran ke RT sekitar. Sementara rata-rata warga yang terserang berusia dewasa.
ADVERTISEMENT
“Kelihatannya kemarin Puskesmas juga mengecek di lingkungan RT 16, 17, sama 19. Kelihatannya tidak ada penyebaran. Karena kemarin itu setelah ada yang terjangkit, warga langsung gotong-royong membersihkan lingkungan,” kata Kades Suwarno.
Kepala Puskesmas Sukosewu dr Afrida Mardiani menjelaskan, setelah mendapat laporan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Sukosewu, pihaknya langsung menindaklanjutinya dengan melakukan pemeriksaan epidemiologi pada 12 Desember 2023, kemudian dilanjutkan dengan pemberian obat abate diikuti dengan pemberantasan sarang nyamuk keesokan harinya di tanggal 13 Desember 2023.
"Pemeriksaan epidemiologi guna mengidentifikasi penyebaran virus, radiusnya kurang lebih 300 meter," kata dr Afrida Mardiani.
Namun pihak Puskesmas mengaku tidak mempunyai data pasti sebaran virus chikungunya di wilayah Kecamatan Sukosewu, karena banyak dari masyarakat yang terjangkit enggan memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan setempat.
ADVERTISEMENT
"Sementara yang kita ketahui ya dari Desa Sukosewu," kata dr Afrida Mardiani.
Lebih lanjut dr Afrida mengimbau masyarakat yang terindikasi terserang chikungunya untuk datang memeriksakan diri ke Puskesmas Sukosewu, agar petugas dapat segera menindaklanjuti pada area tinggal mereka yang terjangkit, dengan harapan virus tidak menyebar luas.
Salah satu warga Desa Sukosewu RT 18, yang terjangkit virus chikungunya, Warsini (60), ditemui di rumahnya mengaku sulit untuk bisa berjalan. Kondisi yang dialaminya itu sudah berlangsung sekitar dua hari.
"Rasanya nyeri di sekujur tubuh, terutama pada bagian persendian," kata Warsini.
Sekadar diketahui, chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak. Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah dan virus Zika.
ADVERTISEMENT
Gejala yang timbul tersebut umumnya dapat berupa Demam hingga 39 derajat celsius, Ruam kemerahan, Nyeri otot dan sendi, Nyeri tulang, Sendi bengkak, Sakit kepala, Lemas, Mual.
Selain itu, meski sangat jarang, gejala chikungunya yang parah juga bisa menyebabkan kelumpuhan sementara. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com