Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Semburan Lumpur Bercampur Gas Terjadi di Blora, 1 Orang Meninggal
12 April 2023 12:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Blora - Semburan air bercampur lumpur dan disertai gas, kembali terjadi di Kawah Oro-oro Kesongo yang berada di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Selasa (11/04/2023).
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian tersebut, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah menghirup gas yang keluar dari kawah tersebut. Selain itu, puluhan ternak warga dilaporkan meninggal.
Korban meninggal diketahui bernama Warino (26), sementara korban selamat bernama Suwadi (58), yang merupakan paman Warino, yang saat itu berupaya hendak menolong keponakannya yang terjatuh setelah menghirup gas dari kawah tersebut.
Dari data yang dihimpun, letusan air bercampur lumpur tersebut mulai terjadi Selasa (11/04/2023) pukul 17.15 WIB hingga Selasa (12/04/2023) pukul 04.00 WIB. Dalam kurun waktu tersebut, setidaknya terjadi 12 kali letusan dengan ketinggian semburan sekitar 8 meter.
Kepala Desa (Kades) Gabusan, Kecamatan Jati, Parsidi dikonfirmasi awak media menyebutkan bahwa satu orang meninggal diduga karena terkena efek gas beracun.
ADVERTISEMENT
"Iya (red, satu orang meninggal dunia). Letusan Oro-oro Kesongo sampai ada lon (racun). Kejadian yang mati terkena lon saat angon kebo (menggembala kerbau)," tutur Kades Gabusan, Parsidi saat dimintai konfirmasi, Rabu (12/04/2023).
Kades mengatakan bahwa satu orang warganya yang meninggal dunia saat itu sedang menggembala kerbau di sekitar lokasi kejadian namun tiba-tiba terjadi letupan lumpur yang diduga disertai gas beracun, sehingga korban keracunan tersebut.
Lebih lanjut Kades mengimbau warganya untuk tidak mendekati lokasi letusan tersebut. "Warga saya suruh hati-hati, jangan ke Kesongo dulu kalau habis meletus," kata Parsidi.
Salah satu warga desa setempat, Suranto, mengatakan bahwa erupsi keempat terjadi pada waktu Subuh. Saat itu korban Warino sedang menjaga hewan ternaknya di area Oro-oro Kesongo dan diduga keracunan gas belerang, hingga akhirnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Kemarin sore sudah meletus, sebelum magrib. Sebanyak 12 letupan sejak kemarin sore," ucap Suranto.
Saat ini, semburan lumpur tersebut telah berhenti, namun belum dapat dipastikan berhenti sementara atau berhenti seterusnya. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di publish di: https://beritabojonegoro.com