Sungai Bengawan Solo Diduga Tercemar, DLH Bojonegoro Segera Lakukan Pengujian

Konten Media Partner
14 Juni 2021 15:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Sungai Bengawan Solo di Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, yang airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman. (foto: dan/beritabojonegoro)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Sungai Bengawan Solo di Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, yang airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman. (foto: dan/beritabojonegoro)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Kondisi Sungai Bengawan Solo, khusunya di wilayah barat Kabupaten Bojonegoro beberapa hari terakhir ini diduga tercemar limbah, karena kondisi airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro akan segera melakukan pengecekan dan mengambil sampel air untuk dilakukan pengujian, agar diketahui apakah kondisi air Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro saat ini telah melebihi ambang batas baku mutu yang diizinkan atau belum.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro juga akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang disinyalir menjadi sumber atau asal dari limbah pencemaran tersebut.
Kepala Dinas Lingkunga Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Drs Hanafi MM, saat beri keterangan. Senin (14/06/2021) (foto: dan/beritabojonegoro)
Kepala Dinas Lingkunga Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Drs Hanafi MM kepada awak media ini Senin (14/06/2021) menuturkan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan terkait kondisi air sungai Bengawan Solo yang diduga tercemar, karena airnya berubah warna menjadi coklat kehitam-hitaman.
ADVERTISEMENT
"Kita akan segera mengambil sampel air Bengawan Solo di sejumlah titik yang berbeda, untuk dilakukan uji laboratorium," kata Hanafi.
Hanafi mengatakan bahwa kondisi air Sungai Bengawan Solo yang berubah warna sebenarnya bukan terjadi kali ini saja, namun sudah sering terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dan dipastikan sumber pencemaran tersebut bukan dari Wilayah Kabupaten Bojonegoro, namun berasal dri wilayah hulu.
"Pada tahun lalu sudah pernah terjadi dan diakui memang ada pencemaran limbah dari daerah hulu, khususnya dari wilayah Provinsi Jawa Tengah. Saat itu juga pernah dilakukan rapat antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk menanggulangi pencemaran tersebut," tutur Hanafi.
Hanfi menambahkan bahwa pencemaran di Sungai Bengawan Solo ini dipastikan berasal dari daerah hulu yang limbahnya berasal dari industri tekstil dan limbah pemotongan hewan.
ADVERTISEMENT
"Memang kalau hujan tidak kelihatan karena volume air Sungai Bengawan Solo besar. Kalau sudah mulai surut seperti ini atau jelang kemarau, limbahnya akan terlihat," kata Hanafi.
Hanafi menyampaikan bahwa pihaknya juga akan melaporkan kondisi dugaan tercemarnya Sungai Bengawan Solo ini kepada Pemerintah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, agar nantinya dapat dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang disinyalir menjadi sumber atau asal dari limbah pencemaran tersebut.
"Harapkan kita masing-masing pemerintah daerah di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo untuk mengawal dan mencegah adanya limbah yang dibuang ke sungai," kata Hanafi. (dan/imm)
Reporter: Dan Kuswan
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com