Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Tahun Ini, Pabrik Gula Gendhis Multi Manis Blora Percepat Produksi
28 Maret 2021 17:20 WIB

ADVERTISEMENT
Blora - Pabrik Gula PT Gendhis Multi Manis (GMM) Tinapan, Blora, Jawa Tengah, pada tahun 2021 ini akan mempercepat proses produksi atau penggiling.
ADVERTISEMENT
Proses produksi atau penggiling tahun ini rencananya akan dimulai Kamis (08/04/2021) sampai Minggu (08/08/2021) atau selama 153 hari, dengan kapasitas produksi 4.000 hingga 6.000 ton cane day (TCD), atau atau kurang lebih 500 truk per hari.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT GMM, Ihsan, kepada awak media ini Minggu (28/03/2021) mengatakan bahwa percepatan produksi (giling) tahun ini dilaksanakan mengingat kebutuhan petani tebu saat ini mendesak karena sebentar lagi akan lebaran.
"Sudah kita rapatkan dengan berbagai pihak, mengingat kondisi para petani masih dalam suasana pandemi COVID-19, apalagi sebentar lagi mau lebaran. Jadi hasil rapat disepakati giling dipercepat. Rencananya awal April sebelum Ramadan, " tutur Ihsan, yang juga selaku Direktur Operasional di GMM.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, di GMM sendiri sudah merekrut sejumlah karyawan musiman sebanyak 730 orang yang hanya bekerja pada musim giling nanti.
"Setiap musim giling kami selalu merekrut karyawan musiman. Kemarin sebanyak 730 orang sudah kami rekrut untuk musim giling tahun ini," tuturnya mengimbuhkan.
Selain karyawan musiman, PT GMM juga memiliki karyawan tetap sebanyak 446 orang. Menurutnya, selama pandemi meski tidak beroperasi tidak pengurangan karyawan. Namun ada 6 karyawan yang pensiun karena usianya sudah masa pensiun.
Ihsan juga menjelaskan bahwa musim giling tahun ini berbeda dengan tahun sebelumya. Menurutnya, selain bekerjasama dengan empat Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) sebagai pemasok tetap yaitu Manteb, Mandiri Sejahtera Bersama, Mustika Manis dan Tunas Harapan Sejati juga ada petani mandiri dengan Kerjasama Operasional (KSO).
ADVERTISEMENT
Menurut Ihsan bahwa saat ini ada dua petani tebu yang ikut KSO, yaitu Mulyono, petani asal Desa Tinapan, Kecamatan Todanan yang memiliki lahan tebu seluas 10 hektar dan Asrofin, petani tebu asal Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu, yang hanya memiliki lahan seluas 0,49 hektar.
"KSO ini baru kita terapkan tahun ini, agar pasokan tebu pada giling tahun ini tidak kekurangan. Dengan cara kami pinjamkan modal kepada petani tebu mandiri per hektar 20 juta tanpa bunga, sehingga petani tebu tersebut hasil panen tebunya dikirim ke kita," kata Ihsan.
Ihsan menyampaikan bahwa untuk menjaga kualitas dan kuantitas gula, tebu yang dikirim GMM tetap menerapkan mutu MBS Potlot. M artinya manis, diukur dari kadar brig-nya 18 persen ke atas, B artinya bersih, tidak ada klaras dan bonggol, serta S, artinya segar, atau tebu tidak boleh menginap atau begitu ditebang langsung dikirim.
ADVERTISEMENT
"Tebu yang dikirim ke GMM tetap menerapkan mutu MBS Potlot." kata Ihsan. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah dipublish di: https://beritabojonegoro.com