Mahasiswa KKN UNIDA Ciptakan Inovasi Produk Baru di UMKM Desa Citapen

Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Universitas Djuanda yang tergabung dalam kelompok 4 KKN yang beranggotakan 8 orang, yakni Intan Utami, Siti Nurul Juwina, Kartika Puspita Denta, Siti Nurjanah, Alfina Lutfiyani, Siti Melani Mulyana, Rinal Aprianto, dan Rexi Andarexa yang di dampingi oleh Ibu Sri Rejeki Retna Pertiwi telah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2021 disalah satu UMKM bernama Keripik Mamah Inay di Desa Citapen, Kabupaten Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2021 sampai dengan 15 Januari 2022.

Sumber : Dokumen Pribadi

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini bertujuan untuk pengabdian langsung kepada masyarakat dan mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari langsung kepada masyarakat. Salah satu program kerja yang dilaksanakan adalah pembuatan Keripik Paru Daun Singkong.

UMKM Keripik Mamah Inay menjual berbagai macam keripik, seperti keripik singkong original, keripik singkong balado, keripik pisang asin, keripik pisang manis dan keripik talas. Kurangnya variasi dari produk menjadi hambatan tersendiri bagi pemilik UMKM yakni Bu Siti Aisyah atau lebih akrab disapa Bu Isah

“Ya, paling jual keripik yang seperti ini saja, karena memang sudah turun temurun dari ibu saya bikin keripik singkong, pisang, dan talas. Ingin ada variasi baru tapi belum tahu mau bikin apa” tutur Bu Isah. Atas dasar inilah para mahasiswa memiliki ide untuk menggunakan daun singkong sebagai bahan utama untuk pembuatan keripik guna menambah variasi produk.

Daun singkong sendiri memiliki berbagai macam manfaat yang baik bagi kesehatan seperti mengobati penyakit stroke, peningkatan daya tahan tubuh, mencegah penuaan, dan lain sebagainya. Selain dibuat menjadi masakan, daun singkong juga dapat diolah menjadi camilan yang lezat dan juga sehat, keripik dari daun singkong atau biasa disebut Keripik Paru Daun Singkong terbilang sebuah inovasi produk yang unik dan sangat disukai oleh masyarakat. Peluang usaha Keripik Paru Daun Singkong menjadi salah satu peluang usaha yang sangat menguntungkan.

Pembuatan Keripik Paru Daun Singkong pun terbilang cukup mudah dan tidak memerlukan banyak bahan. Bahan yang diperlukan adalah daun singkong, tepung tapioka, tepung beras, telur dan bumbu penyedap seperti garam, gula, dan merica. Pertama, daun singkong dipetik dan dipisahkan dari tangkainya untuk kemudian dicuci bersih dan direbus selama kurang lebih 15 menit, kemudian dihaluskan dengan cara dirajang dan ditambahkan bahan lain hingga membentuk adonan. Terdapat 2 variasi pembuatan adonan keripik paru daun singkong ini, pertama dengan cara dikukus dan kedua dengan cara didinginkan di freezer. Setelah itu adonan diiris tipis-tipis untuk kemudian dikeringkan sebelum digoreng. Setelah selesai digoreng, keripik lalu dikemas dan diberi label agar terlihat lebih menarik.

Hasil pembuatan Keripik Paru Daun Singkong ini dijual dengan harga 10 ribu/100gr dan mendapat respons yang positif dari pembeli. “Alhamdulillah, keripiknya yang kemarin sudah laku terjual semua, pada suka katanya rasanya unik seperti paru sapi asli tapi dari daun singkong” ujar bu Isah.

Sumber : Dokumen Pribadi

Dengan adanya program KKN ini, Bu Isah sebagai pemilik UMKM merasa sangat terbantu karena dapat memperoleh ilmu baru dalam mengolah daun singkong dan menjualnya sebagai variasi baru diusahanya tersebut.

Selanjutnya, beliau juga menambahkan harapannya untuk tetap terjalin silaturahmi dan komunikasi yang baik antara UMKM Keripik Mamah Inay dengan pihak Mahasiswa dari UNIDA. Sebagai tanda mata, mahasiswa KKN FIPHAL Kelompok 4 memberikan mesin sealer untuk mempermudah pengemasan produk.