Gunung Bromo Berstatus Waspada

beritajatimcom
Portal berita update Jawa Timur, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Jember, Madura, Kediri, Bojonegoro, Madiun, Malang, Gresik, Sidoarjo. Ngawi, Tuban, Lamongan, Trenggalek, Tulunggagung, Pacitan, Situbondo, Kota Batu dan lain-lain
Konten dari Pengguna
20 Juli 2019 1:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari beritajatimcom tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret erupsi Gunung Bromo. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Potret erupsi Gunung Bromo. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) – Saat ini Gunung Bromo berada pada status level II atau waspada pasca-erupsi. Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, juga mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan tidak memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo mulai Jumat sore (19/7/2019).
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Mujianto, mengatakan situasi dan kondisi di Ngadas masih cukup aman terkendali.
“Kalau sore tadi memang mendung. Tapi malam ini langit cerah. Hujan abu juga tidak ada. Karena sempat tertiup angin ke barat daya dan selatan,” kata Mujianto.
Tokoh Masyarakat Desa Ngadas, Rapat Persiapan Upacara Karo, di balai desa, Jumat malam (19/7/2019). Foto: Dok: Beritajatim
Menurut Mujianto, hingga malam ini kondisi Desa Ngadas masih baik-baik saja. “Aman mas, masyarakat tetap tenang. Alhamdulillah masih aman, kita juga masih rapat di balai desa. Membahas Upacara Karo yang akan kita gelar 2 bulan mendatang,” beber Mujianto.
Desa Ngadas sendiri berjarak 6 kilometer dari Gunung Bromo. Sebagian besar warga dan tokoh masyarakat Ngadas punya peranan penting terhadap keberadaan Bromo dan Suku Tengger. Pada Upacara 'Yadnya Kasada' beberapa hari lalu, Kades dan Tokoh Masyarakat Ngadas memiliki bagian penting dari ritual Kasada setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
“Dari Ngadas ke Bromo jaraknya 6 kilometer mas. Mudah-mudahan tidak apa-apa dan tetap aman,” pungkas Mujianto. (yog/ted)