Kalah atas Persija, Pelatih Madura United Sindir Wasit Thoriq Alkatiri

beritajatimcom
Portal berita update Jawa Timur, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Jember, Madura, Kediri, Bojonegoro, Madiun, Malang, Gresik, Sidoarjo. Ngawi, Tuban, Lamongan, Trenggalek, Tulunggagung, Pacitan, Situbondo, Kota Batu dan lain-lain
Konten dari Pengguna
14 Desember 2019 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari beritajatimcom tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kalah atas Persija, Pelatih Madura United Sindir Wasit Thoriq Alkatiri
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pamekasan (beritajatim.com) – Pelatih Madura United FC, Rasiman menyindir Wasit Thoriq Al-Katiri yang memimpin laga antara timnya menghadapi tuan rumah Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno (SGBK) Jakarta, Jum’at (13/12/2019) malam.
ADVERTISEMENT
Pada laga tersebut, tim yang ditanganinya gagal merealisasikan target mencuri poin di markas lawan. Bahkan timnya harus menelan malu dengan gelontoran empat gol tanpa balas, tiga di antaranya melalui eksekusi penalti.
Mirisnya, tiga gol penalti yang sukses dieksekusi Marco Simic dan merobek jala gawang Laskar Sape Kerrab. Justru terjadi dalam waktu relatif singkat, yakni sekitar 30′ menit.
“Kami ucapkan selamat kepada Mister Thoriq, karena mungkin hari ini ia masuk Guinnes Book of Record untuk banyak penalti dalam satu babak. Mungkin di MURI juga perlu dicatat rekor ini, karena sangat penting bagi sepakbola kita. Mungkin dengan (kejadian) ini bisa mengubah kami semua untuk menyatakan kalau teknologi (VAR) itu perlu,” kata Coach Rasiman.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Rasiman tidak mengkritisi keputusan dari sosok pengadil yang menyandang predikat terbaik. “Sekali lagi kami tidak mengkritisi keputusannya, kami hanya menyampaikan Thoriq akan masuk rekor di mana laga penentuan dihiasi dengan tiga penalti. Otomatis semua orang akan berasumsi, asumsi itu hidup, dan akan berkembang di media,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan kejadian ini menjadi cambuk untuk kita, dan memang teknologi diperlukan kalau dengan tayangan ulang tidak debatable, teknologi untuk menghindari asas prejudiece. Kalau memang itu tiga penalti menurut VAR, ya tidak masalah,” pungkasnya. [pin/ted]