7 Ruko di Jember Roboh Masuk Sungai Akibat Jalanannya Ambrol

Konten Media Partner
2 Maret 2020 10:19 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Raya Sultang Agung, Jember, Ambrol. Dok: Beritajatim
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Raya Sultang Agung, Jember, Ambrol. Dok: Beritajatim
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jember (beritajatim.com) – Salah satu sisi Jalan Raya Sultan Agung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendadak ambrol, Senin (2/3/2020) pagi ini. Tujuh rumah toko pun roboh masuk ke dalam sungai yang berada di bawah jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
Anasrul, salah satu warga, mengatakan, jalan itu ambrol sekitar pukul 04.15 WIB, setelah sehari kemarin hujan deras mengguyur Jember. “Ada tujuh ruko yang ambruk. Tidak ada korban jiwa setahu saya,” katanya.
Anasrul menyesalkan tidak adanya perbaikan segera jalan tersebut, walau sudah ada tanda-tanda keretakan. April 2019, pemerintah memasang penutup dari plastik di atas rangka bambu sepanjang 73 meter. Sepanjang dua sisi titik retakan dipasang batu bata yang disemen.
Saat ini, jalan yang ambrol tersebut menjadi tontonan warga yang berlalu lalang. Jalan Sultan Agung adalah jalan protokol di Jember. Setiap kendaraan dari arah Surabaya akan selalu melewatinya jika hendak menuju alun-alun atau pusat kota.
Sejumlah warga melihat pertokoan Jompo yang ambruk di Jalan Sultan Agung Jember, Jawa Timur, Senin (2/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Seno
Kepala Tata Usaha Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Nur Khavid Abdillah pernah meninjau titik jalan di dekat jembatan Jompo itu, Selasa (29/10/2020). Saat itu, jalan tersebut sudah ambles 2,06 centimeter bergeser ke arah vertikal dan turun ke arah horisontal 2,8 centimeter. “Jembatannya dulu bergeser 32 centimeter, sekarang bergeser menjadi 52 centimeter. Padahal jembatan itu tidak diperbolehkan bergerak sama sekali,” katanya saat itu.
ADVERTISEMENT
Tahun ini sebenarnya akan ada perbaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, terkendala oleh deretan ruko di tepi Sungai Jompo. Di sana ada 30 rumah toko, dan 15 di antaranya akan terdampak parah saat ada perbaikan. Khavid menyerahkan soal relokasi ruko itu kepada Pemerintah Kabupaten Jember. “Kami tidak ada item anggaran pembebasan lahan,” katanya.