Awas! Tren Mabuk Rendaman Pembalut Ditengarai Mulai Masuk Jatim

Konten Media Partner
14 November 2018 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Awas! Tren Mabuk Rendaman Pembalut Ditengarai Mulai Masuk Jatim
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Malang (beritajatim.com) - Badan Narkotika Nasional Kota Malang mengendus tren mabuk pembalut mulai masuk wilayah Jawa Timur. Penggunannya didominasi pemuda, anak jalanan, anak punk hingga masyarakat kawasan urban.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang AKBP Bambang Sugiharto mengatakan, mabuk rendaman pembalut kini menjadi alternatif narkotika. Para pengguna, terpengaruh informasi penyelewengan yang tidak lazim.
"Mereka mencari alternatif sensasional yang menurut dia paling murah, paling gampang meraciknya, paling praktis. Karena kalau dia mau make jenis psikotropika seperti pil koplo, komik, dan aprazolam dan lain lain, bagi dia dianggapnya sudah mahal," kata Bambang, Rabu, (14/11/2018).
Bambang menyebut, pemakaian lem untuk mabuk harganya dianggap sudah naik dan tidak terjangkau. Mereka kemudian mencari eksperimen baru, yakni mabuk pembalut wanita.
"Termasuk juga pampers atau holi linier jadi yang ada kandungan di dalam pembalut wanita itu ada yang namanya gel. Dimana gel ini bisa diambil dengan cara direbus, setelah direbus sekian lama, didiamkan sampai dingin," ujar Bambang.
ADVERTISEMENT
Bambang mengatakan, perlu edukasi atau penyuluhan tentang bahaya mabuk rendaman pembalut. Sebab, rendaman pembalut bisa memicu kanker. Jika ditemukan, pecandu rendaman pembalut BNN siap melakukan rehabilitasi.
"Pergerakan ini awalnya mulai dari daerah sekitaran Jabar sudah masuk ke Jateng. Kemarin saya pantau dari informasi bisa saja melintas ke Jawa Timur karena kemarin saya pantau dari daerah Pantura, Purwodadi, Kudus, Rembang, Pati, Semarang bagian timur. Ini harus segera diambil langkah untuk bisa menghadang pergerakan tersebut," tandasnya. (luc/kun)