Banding PSMP Belum Ditanggapi Komisi Banding PSSI

Konten Media Partner
14 Januari 2019 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banding PSMP Belum Ditanggapi Komisi Banding PSSI
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mojokerto (beritajatim.com) – Hampir satu bulan berlalu, banding manajemen PS Mojokerto Putra (PSMP) belum juga ditanggapi Komisi Banding Persatuan Sepak Bola seluruh Indonesia (PSSI). Surat banding tim berjuluk The Laskar Mojopahit (Lasmojo) terkait match-fixing tersebut diajukan pada tanggal 21 Desember 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Dihubungi beritajatim.com, Presiden Klub PSMP, Firman Efendi membenarkan terkait hal tersebut. “Iya sampai sekarang belum ada kabar dari Komisi Banding. Pengacara saya suruh untuk membuat follow up lagi ke PSSI,” ungkapnya, Senin (14/1/2019).
Sebelumnya, melalui website resminya, Sabtu (22/12/2018) pukul 21.30 WIB, Komite disiplin (komdis) Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhi sanksi larangan tampil di Liga 2 2019 untuk PS Mojokerto Putra (PSMP) karena terlibat match-fixing.
Berdasarkan penyelidikan komdis PSSI, tim berjuluk The Laskar Mojopahit (Lasmojo) tersebut terbukti melakukan praktik match-fixing pada Liga 2 2018. Praktik match-fixing tersebut dari hasil penyelidikan komdis terjadi di empat laga yakni Sabtu (29/9/2018), saat PSMP menjamu Gresik United. PSMP menang 2-0.
Kemudian Sabtu (3/11/2018) menjamu Kalteng Putra di Stadion Gajah Mada berakhir dengan skor 2-1, disusul laga awqy PSMP ke Kalteng Putra pada, Jum’at (9/11/2018). Laga dimenangkan PSMP dengan skor 0-1 dan terakhir laga penentuan babak empat besar, PSMP kalah 2-3 atas Aceh United pada Senin (19/11/2018).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil penyelidikan di empat laga tersebut, PSMP dinilai komdis PSSI melanggar Pasal 72 jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI dan menjatuhi sanksi bagi PSMP berupa larangan tampil di Liga 2 musim 2019. Sementara pemain PSMP, Krisna Adi Darma, yang menjadi algojo saat PSMP tandang ke Aceh United pada Senin (19/11/2018) lalu.
Karena Krisna dinilai sengaja tak memasukkan bola ke gawang sehingga Krisna dijatuhi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI seumur hidup. Pihak manajemen tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Mojokerto mengaku sudah mengetahui tentang perihal larangan tersebut.[tin/ted]