Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten Media Partner
Bangun Spot Diving Pulau Gili Labak, Libatkan Masyarakat Setempat
30 Juli 2018 14:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Sumenep (beritajatim.com) - Pulau Gili Labak, Sumenep, salah satu objek wisata unggulan Sumenep yang cukup banyak menyedot kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
ADVERTISEMENT
Pulau seluas 5 hektar ini disebut-sebut sebagai 'surganya' pecinta diving dan snorkeling, karena kondisi air laut yang jernih dan terumbu karang yang masih alami.
"Kami mulai membangun 'spot diving' di Pulau Gili Labak. Ditargetkan tahun ini juga, pembangunan 'spot diving' itu tuntas dikerjakan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora) Sumenep, Sufiyanto, Senin (30/07/2018).
Secara administratif, Pulau Gili Labak masuk dalam wilayah Kecamatan Talango. Penghuni pulau ini hanya sekitar 25 kepala keluarga (KK).
"Untuk 'spot diving' itu kami tengah menyiapkan perangkatnya. Sedangkan pengawas dan pemandu diving juga sudah ada, warga kita sendiri," ucapnya.
Ia memastikan untuk tidak meninggalkan masyarakat setempat dalam upaya pengembangan objek wisata Pulau Gili Labak. Karena salah satu tujuan membangun pariwisata adalah meningkatkan taraf perekonomian masyarakat di sekitar tempat wisata tersebut.
ADVERTISEMENT
"Warga setempat pasti kami libatkan. Tidak boleh ditinggalkan. Apapun pengembangannya, masyarakat setempat tetap diberi porsi terbesar untuk keterlibatannya," janji Sofi.
Untuk mencapai Pulau Gili Labak, harus menyeberang menggunakan perahu rakyat. Bisa dari Pelabuhan Kalianget maupun Pelabuhan Tanjung, Saronggi. Dalam kondisi cuaca laut normal, diperlukan waktu tempuh 1,5 - 2 jam untuk tiba di Pulau Gili Labak. (tem/ted)