Konten Media Partner

Bom Pasuruan, Bukti Sel Teroris Aktif Masih Ada

10 Juli 2018 12:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bom Pasuruan, Bukti Sel Teroris Aktif Masih Ada
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jakarta (beritajatim.com) - Pimpinan DPR memberi perhatian serius pada insiden ledakan bom ikan di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, pekan lalu. Insiden ini menjadi bukti tentang masih adanya sel-sel teroris yang aktif dan terus mengintai. Aktivitas sel-sel teroris tampak dari temuan yang menunjukan bahwa pemilik bom Pasuruan merupakan anggota jaringan teroris.
ADVERTISEMENT
"Pemilik bom Pasuruan berlatarbelakang mantan narapidana teroris (Napiter) yang bebas dari penjara Cipinang pada 2015. Dia berafiliasi dengan JAD Depok dan Medan, serta diduga terlibat ledakan bom sepeda di Kalimalang pada 2010," kata Ketua DPR RI Bambang Soesatyo melalui pesan singkat yang diterima Beritajatim.com, Selasa (10/7/2018).
Dari catatan itu, lanjut Bambang, patut diduga bahwa pemilik bom Pasuruan masih berinteraksi dengan rekan-rekannya sesama anggota jaringan teroris, dan juga menjadi petunjuk bahwa sel-sel teroris masih aktif. Kemungkinan inilah yang harus diwaspadai bersama.
Untuk mendapatkan perhatian luas, teroris selalu mencari momentum untuk beraksi. Misalnya, terduga teroris yang ditembak mati di flyover Pamanukan, Subang, Jabar, pada 22 Juni 2018 lalu, diduga berencana melakukan teror saat pencoblosan Pilkada serentak pada 27 Juni 2018.
ADVERTISEMENT
Kini, dalam hitungan hari, atau tepatnya pada 18 Agustus 2018, pesta olahraga Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang akan dibuka. Dihadiri delegasi dari 45 negara peserta, jumlah atlet dan ofisial mencapai 16 ribu orang. Jelas bahwa keamanan penyelenggaraan Asian Games 2018 benar-benar menjadi pertaruhan bagi Indonesia.
Sebab, pada momentum seperti Asian Games itulah para teroris coba mencari cara dan peluang untuk melancarkan aksinya. Dengan beraksi di arena atau pesta-pesta besar seperti Asian Games, para teroris berharap aksinya mendapatkan perhatian dari komunitas internasional.
Oleh karena itulah Pimpinan DPR sekali lagi mengingatkan Polri, TNI serta BIN agar memastikan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang bebas dan bersih dari ancaman teroris.
ADVERTISEMENT
"DPR mendorong Polri, TNI dan BIN semakin meningkatkan intensitas operasi untuk melumpuhkan sekaligus mengeliminasi ancaman dari sel-sel teroris," ujar Bamsoet, sapaan Bambang.
Sekali lagi dia mengingatkan Polri, TNI serta BIN agar memastikan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang bebas dan bersih dari ancaman teroris. Ancaman sekecil apa pun tidak boleh ditoleransi.
"Karena itu, DPR mendorong Polri, TNI dan BIN meningkatkan intensitas operasi untuk melumpuhkan sekaligus mengeliminasi ancaman dari sel-sel teroris," kata Bamsoet. (hb/kun)