Konten Media Partner

6 SMP Negeri di Kepulauan Sumenep Tak Bisa Gelar UNBK

16 Maret 2018 13:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
6 SMP Negeri di Kepulauan Sumenep Tak Bisa Gelar UNBK
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumenep (beritajatim.com) - Sebanyak enam SMP Negeri di Kecamatan Kepulauan, Kabupaten Sumenep, tidak bisa menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun 2018.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa hal yang menyebabkan enam sekolah negeri itu tidak bisa menggelar UNBK. Salah satunya karena letak geografis. Sekolah-sekolah ini ada di wilayah kepulauan," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Sumenep, Moh. Iksan, Jumat (16/3/2018).
Enam sekolah kepulauan yang tidak bisa melaksanakan UNBK tersebut adalah SMPN 1 dan 2 Arjasa, SMPN 2 dan 3 Sapeken, serta SMPN 1 dan 2 Raas.
"Selain kendala geografis, juga kendala jaringan. Di sekolah-sekolah tersebut tidak ada jaringan internet. Kemudian sarana dan prasarananya tidak memadai. Akibatnya, tidak bisa melaksanakan UNBK. Kalau untuk sekolah-sekolah di daratan, 100 persen menggelar UNBK," terang Iksan.
Jumlah lembaga pendidikan negeri setingkat SMP yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Sumenep sebanyak 43 sekolah, dan swasta 139 sekolah. Dari jumlah tersebut, yang siap menggelar UNBK sebanyak 149 sekolah, dan sisanya sebanyak 24 sekolah menggelar ujian nasional kertas dan pensil (UNKP).
ADVERTISEMENT
"Untuk operator di tiap sekolah sudah ada dan sudah mendapat pelatihan. Kami mendatangkan 'help desk' Jawa Timur," ucapnya.
Ujian Nasional (UN) bagi siswa SMP sederajat digelar pada 23-26 April 2018. Sedangkan simulasi terakhir UNBK akan dilaksanakan serentak pada 19-20 Maret 2018.
"Simulasi itu merupakan simulasi ketiga kalinya yang digelar secara serentak, untuk mengetahui kesiapan sekolah dan siswa melaksanakan UNBK," ucap Iksan. [tem/suf]