Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Ini Kronologi Napi Sumenep Kabur Bobol Tembok Pakai Sendok
1 Oktober 2019 9:05 WIB
ADVERTISEMENT
Sumenep (beritajatim.com) – Dua narapidana (napi) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas II B Sumenep kabur saat petugas piket tengah menjalankan salat Subuh berjamaah.
ADVERTISEMENT
“Saat peristiwa itu terjadi, petugas kami ada yang berjaga. Ada 5 orang dari regu pengamanan, kemudian petugas pintu utama 1 orang, dan perwira piket 1 orang,” kata Kepala Rutan Sumenep, Beni Hidayat, Senin (30/9/2019).
Kedua napi yang kabur itu adalah Matrawi (37), warga Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih dan Abd. Baidi (32), warga Banaresep Barat, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep. Matrawi merupakan napi yang sedang menjalani vonis Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Sedangkan Baidi merupakan napi kasus sabu.
“Saat mereka kabur, petugas ada yang sedang menunaikan salat Subuh berjamaah, sebagian lagi berjaga di sel dalam,” papar Beni.
Kedua napi itu kabur setelah berhasil membobol dinding sel isolasi menggunakan sendok makan. Matrawi membongkar satu dinding sel dibantu Baidi. Setelah tembok berlubang dan dirasa cukup untuk ukuran badannya, kemudian dia masuk ke sel isolasi yang dihuni Baidi.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, mereka berdua kembali melobangi dinding sel dengan sendok makan. Begitu keluar dari dua sel isolasi, dua napi itu memanjat dinding aula rutan kemudian melompat keluar. “Matrawi kabur setelah merusak satu borgol di tangannya. Sedangkan borgol lainnya masih lekat di tangannya. Kemudian rantai di kakinya juga dilepas tanpa dirusak,” ungkapnya.
Matrawi ditempatkan di sel isolasi karena dianggap sebagai napi yang cukup licin. Dia tercatat sudah tiga kali kabur dari rutan. Sedangkan Baidi ditempatkan di sel isolasi karena menderita TBC. “Di sel isolasi itu sebetulnya kami sudah memberlakukan maximum security. Tangan Matrawi diborgol dua, dan kakinya dirantai. Entah gimana kok bisa kabur lagi,” ucap Beni.
Dalam catatan Rutan, Matrawi pernah kabur pada 2008. Kemudian kabur lagi untuk kedua kalinya pada 4 Februari 2019 dan berhasil diringkus kembali oleh Polres Sumenep pada Juni 2019. [tem/suf]
ADVERTISEMENT