Konten Media Partner

Penjelasan Pondok Pesantren Ploso tentang Kabar Penyerangan Kiai

20 Februari 2018 8:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hoax (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hoax (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kediri (beritajatim.com) - Cucu Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, KH Zainuddin Djazuli, Gus Abid Umar menjelaskan soal kabar teror dan ancaman penyerangan terhadap kiai dan masayyih di pondok.
ADVERTISEMENT
"Yang beredar di whatsapp grup itu, kita perlu klarifikasi bahwa itu tidak benar. Apalagi saya tadi sempat baca juga ada yang masalah PKI (Partai Komunis Indonesia) dan yang lain sebagainya itu semua saya nyatakan tidak benar," kata Gus Abid Umar yang juga menjabat sebagai Sekretaris PW GP Ansor Jatim ketika ditemui di Markas Polresta Kediri, Selasa (20/2/2018) dini hari.
Dia mengakui, menerima broadcast di grup whatsapp terkait pengancaman dan teror tersebut. Dimana dalam pesan grup itu ada beberapa santri dibantu anggota Polsek Mojo mengamankan seorang pria mencurigakan.
"Memang sempat ada teror ke salah satu keluarga di Pondok Pesantren Ploso, tapi sampai sekarang kita masih mendalami. Bahkan yang dibilang ada tiga tersangka dan satu tersangka sudah ketemu itu juga tidak bisa dipastikan," papar Gus Abid.
ADVERTISEMENT
Gus Abid menambahkan, pihak pondok bersama kepolisian memang mengamankan seorang yang mencurigakan. Namun orang tersebut bukanlah yang disangkakakan. Dengan kata lain, tiga orang yang disangkakan belum ada.
"Jadi tiga orang yang disangkakan memang belum ada. Ada satu orang diamankan, kini masih dalam pendalaman pihak kepolisian. Kami menyerahkan semuanya ke pihak kepolisian," ucapnya.
Gus Abid mengimbau semuanya untuk tetap waspada. Namun untuk meredam kepanikan, pihaknya menyampaikan apabila berita peneroran dan sebagainya tidaklah benar. "Saya harapkan bijaklah dalam membagikan berita yang belum jelas kebenarannya," pintanya.
Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi mengaku masih menyelidiki. "Saya minta semua pihak tenang. Kita masih lakukan penyelidikan dan pendalaman. Jadi tolong jangan mudah terpengaruh dengan berita-berita yang sudah tersebar. Insyaallah Kota Kediri masih kondusif," ujar AKBP Anthon.
ADVERTISEMENT
Polresta Kediri selalu berjaga. Pihak keamanan ponpes juga berjaga. Antara ponpes dan kepolisian terus berkomunikasi. Pihaknya berpesan supaya tidak terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya.
"Yang pasti memang ada yang kita amankan sekarang satu orang, tapi masih kita dalami. Masih kita bidik latar belakangnya dan sebagainya. Untuk identitas satu orang yang kita amankan, belum bisa saya sampaikan. Itu masih proses penyelidikan dan pendalaman," tutupnya. [nng/suf]