Jembatan di Tuban Ambruk Saat Warga Rebutan Foto dengan Artis Dangdut

Konten Media Partner
8 Agustus 2019 10:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jembatan ambruk. foto: beritajatim.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jembatan ambruk. foto: beritajatim.com
ADVERTISEMENT
Tuban (beritajatim.com) – Jembatan penyeberangan sungai yang berada di Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, roboh karena tidak kuat menahan beban saat puluhan warga berfoto bersama artis dangdut, Ratna Antika.
ADVERTISEMENT
Apesnya, artis dangdut kondang di Jawa Timur, Ratna Antika, ikut jatuh ke sungai saat jembatan ambruk.
Peristiwa ambruknya jembatan kecil itu sempat viral di berbagai media sosial, khususnya facebook. Bahkan, sempat menjadi perbincangan warga selama beberapa hari terakhir ini.
Informasi yang dihimpun beritajatim.com, ambruknya jembatan yang menjadi jalan alternatif penghubung rumah warga dengan jalan raya itu terjadi pada Senin (5/8/2019).
Kebetulan, di desa tersebut ada seorang warga yang mengadakan hajatan pernikahan dengan hiburan orkes dangdut yang dibintangi Ratna Antika.
“Kemarin itu ada orkes dangdut di sini dan jembatan ini memang banyak dipadati warga,” terang Midun, salah satu warga Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Tuban, Kamis (8/8/2019).
Warga yang ngefans dengan penyanyi orkes melayu itu rela menunggu demi mengajaknya berswafoto. Saat artis dangdut melintas jembatan tersebut, warga rebutan untuk berswafoto bersama Ratna Antika.
ADVERTISEMENT
“Mungkin jembatannya tidak kuat saat banyak orang yang di atasnya, pas itu banyak yang foto selfie sama Ratna Antika. Kemudian jembatannya ambruk,” kata warga lainnya.
Kejadian itu membuat puluhan warga, termasuk para ibu-ibu dan juga artis dangdut Ratna Antika, ikut jatuh terperosok di dasar sungai. Beruntung tidak ada korban jiwa dan korban luka serius dalam kejadian ambruknya jembatan kampung itu.
Setelah tragedi itu, jembatan yang dibangun dari swadaya masyarakat dengan panjang 22 meter itu kemudian dilakukan perbaikan darurat. Pasalnya, selama ini jembatan itu digunakan oleh anak-anak kampung untuk berangkat dan pulang sekolah supaya tidak memutar terlalu jauh.
“Pada kejadian itu tidak ada korban, warga setempat melakukan perbaikan jembatan sementara dengan bambu agar tetap bisa dilewati anak-anak sekolah. Bila perlu, ada perubahan APBDes (untuk pembangunan jembatan) mengingat jembatan itu merupakan akses darurat sebagai jalan alternatif,” jelas Suwoto, Camat Montong. [mut/suf]
ADVERTISEMENT